Chapter (19)

5.1K 365 16
                                    

🌷🌷🌷

Saat ini Keisha sedang termenung memikirkan dirinya di masa depan.
Apakah ia bisa kuliah atau tidak jika nilai nya terus menurun maka beasiswa untuk ia berkuliah di universitas ternama tidak akan pernah terkabulkan ia bingung bahkan saat ini ia sudah jarang mengikuti olimpiade yang di adakan sekolah.

Saat Keisha SD, SMP bahkan SMA ia selalu mendapat juara namun ia tidak pernah sekalipun di dampingi oleh Tantenya. Tentu saja ia tidak meminta Danu untuk menemaninya karena Om nya itu a sangat sibuk untuk memenuhi kebutuhan Anak dan juga istrinya serta ia.

Sepertinya masa depan Keisha hanya sampai disini. Hanya ia sampai tamat SMA ia tidak ingin membuat Danu terbebani lagi dengan ia yang terus bersekolah.

Ia jadi teringat saat ia mendapat juara olimpiade matematika dan ia bersaing juga dengan Bella sepupunya saat ia duduk di bangku kelas 7 SMP.

°°°°

Flashback

Keisha sangat senang akhirnya tidak sia-sia Perjuangan nya belajar yang tak ada henti-henti ia mendapat juara tingkat daerah dan mendapatkan piagam. Tapi ia juga sedih karena kakak sepupu nya tidak mendapat kan hal yang sama seperti nya. Bella hanya masuk 10 besar.

"Tante makasih ya udah nemenin Keisha tadi." Saat ini mereka sudah tiba di rumah kediaman Danu.

Dessy menatap jengah ke arah Keisha.
"Siapa juga yang nemenin kamu. Kamu nggak liat tadi kan Tante nemenin Bella, bukan kamu!!" Ucapnya Tegas.

Keisha hanya menatap sendu Dessy. Sedih tentu saja selama ini ia tidak pernah di temani di sekolah bahkan yang mengambil kan ia rapor ketika ia naik kelas adalah Bi Yati.

Ia melihat Bella yang baru saja masuk dari pintu depan karena memang ia telat dan belum pulang jadi Keisha pulang duluan. Ia juga sedih karena Bella tidak sama dengannya sepupunya itu hanya masuk sepuluh besar. Ia janji akan membantu Bella mendapatkan juara yang sama sepertinya.

Keisha menghampirinya dan memeluk Bella. Bella pun langsung mendorong Keisha hingga Keisha ter mundur beberapa langkah.

"Aku muak sama kamu Keisha. Selalu, selalu saja kamu yang menang dan aku kalah. Kamu puas kan liat aku kalah kaya gini!" Geram Bella penuh amarah ia benci kepada Keisha yang selalu saja menang dan ia tidak.

"Kak maaf. Aku cuma mau jadi yang terbaik, mungkin kak Bella kurang belajarnya nanti aku ajarin." Pinta Keisha dengan senyuman nya.

Bella terkekeh." Nggak usah sombong kamu. Lagian aku nggak perlu bantuan kamu!"

"Ini Kak piala aku. Kalau Kaka mau kak Bella ambil aja. Mungkin dengan i ni bikin kak Bella nggak benci sama aku." Keisha menyerahkan piala miliknya yang ia dapat tadi.

Dessy hanya menatap pertengkaran Keisha dan Bella tentu saja ia membiarkan nya, ia hanya ingin memihak Bella saja. Sudah pasti ia juga benci dengan anak itu.

Bella tersenyum sinis lalu merebut piala Keisha dan ia hempas kan dilantai. Keisha menutup mulutnya tidak percaya apa yang baru saja ia liat Bella menghancurkan penghargaan yang baru saja ia dapat.

"Kak!! Kenapa kak? Kenapa kakak lakuin ini. Ini penghargaan yang aku impikan selama ini dan dengan mudah nya kak Bella menghancurkannya." Keisha menatap nanar piala nya yang berantakan di lantai dan sudah sangat hancur.

𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐊𝐞𝐢𝐬𝐡𝐚 (𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝)Where stories live. Discover now