13. Pujian

113 17 18
                                    

I'm back yuhuuu, jangan lupa vomment nyaaa!!!

Maaf nihh update nyaa lama huhu, karena aku lagi sibuk :)

👉Happy Reading all👈

🍃🍃🍃

Aku paham, bahwa mencintai seseorang bukanlah suatu hal yang sangat mudah.

***

Dyra kembali ke mejanya dengan dua tangan yang memegang botol air mineral, ia berjalan dengan langkah santay, dan sesekali menyampingkan badannya agar bisa melewati kerumunan orang banyak. Kantin benar-benar sangat ramai saat ini. 

Udara yang tadinya sangat segar, semilir angin kencang yang membuat suasana kantin menjadi sejuk, kini tak lagi terasa oleh Dyra. Suasana di kantin juga menjadi sangat ricuh, mereka berteriak-teriak untuk memesan makanan. Dan bukan hanya itu, suara obrolan serta candaan juga terdengar sangat keras, hal itulah yang semakin membuat suasana di kantin menjadi tak karuan.

Ia menyeka keringat yang membasahi dahinya dengan punggung tangan. Udara di kantin menjadi pengap, terasa sangat gerah hingga membuat Dyra mengibaskan tangannya seperti gerakan mengipas. Pasokan oksigen juga sepertinya berkurang akibat suasana kantin yang dipenuhi banyak siswa. 

"Nihh air minumnya," ucap Dyra sambil membenarkan posisi duduknya.

Navya menjulurkan tangannya untuk mengambil minuman tersebut, "Makasih Dyr," balasnya dengan senyum merekah.  

Navya segera meneguk minuman itu hingga tersisa setengah. Ia benar-benar merasa sangat haus, dan jugaa karena cuaca yang panas. Dyra sendiri tidak meminum airnya, ia hanya menatap botol minum itu dengan tatapan kosong, tapi pikirannya dipenuhi oleh seseorang yang baru saja dilihatnya tadi.

Navya mengerutkan keningnya saat melihat Dyra yang tak bergeming sedikit pun sambil menatap botol minum di depannya. Sesaat ia kembali meminum airnya, ia lebih memilih untuk membiarkan Dyra tetap seperti itu, dan tidak ingin mengganggu.

Di kejauhan, terlihat sekumpulan cowok yang sedang melihat kesana kemari dengan tangan yang penuh makanan. Mereka mencari meja yang masih kosong untuk ditempati. Sesekali mereka terlihat berdebat kecil bahkan sampai bersikut-sikutan.

Meja yang biasa mereka tempati dari awal masuk, kini sudah diambil alih oleh teman-temannya Nicholas. Karena tidak ingin berdebat dengan kakak kelasnya itu, maka akhirnya mereka mengalah dan mencari meja yang masih kosong.

Semuanya tampak mencari kesana kemari, menoleh ke kanan dan ke kiri secara bergantian. Mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut kantin, berharap menemukan meja yang masih kosong. Mereka teruss mencari tanpa henti dengan sedikit berjinjit agar terlihat lebih jelas.

Sepertinya semua meja sudah terisi oleh para murid yang di dominasi kakak kelas mereka, tapi ada juga yang seangkatan dengan mereka. 

Tapi ternyata belum semuanya terisi, masih ada tempat yang kosong dan itu hanya tersisa di tempatnya Navya dan Dyra. Karena mejanya terletak di pojok kantin, jadi agak sulit terlihat dari mereka semua.

Tapi tak lama kemudian, Bobby berhasil menemukannya saat tak sengaja menoleh ke sudut kantin dekat pilar-pilar yang tinggi. Karena badannya yang paling tinggi diantara kelima sahabatnya, ia jadi lebih mudah untuk melihat meja itu.

"Eh di pojok situ masih kosong tuh, cuma ada 2 cewe doang. Bisalah kita makan sama mereka," ujar Bobby tiba-tiba yang membuat mereka semua menoleh ke arahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DyrAdhitama [On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang