8. Beneran Salting?

147 87 19
                                    

Besok ujian:( bakalan lama buat update deh... Tapi Setelah ujian secepatnya akan update lagi!!

Tunggu ajaaa yaa...


***

Mereka sudah keluar dari toilet dan segera menuju ke lift untuk kembali turun ke lantai 3 membeli es krim.

Kebetulan sekali pintu lift sudah terbuka ketika mereka baru tiba, kemudian mereka segera masuk. Devan merangkul dyra dengan tatapan yang fokus memperhatikan pintu lift, berharap akan segera terbuka.

Tingg!!

Harapannya terkabul, akhirnya pintu lift terbuka, dyra keluar bersama Devan yang masih merangkulnya, dyra pun segera memeluk Devan dari samping seperti biasa.

Mereka berjalan dengan langkah santay menuju toko es krim yang terlihat hanya ada beberapa pembeli saja.

"Tuhh tokonya, lumayan sepii." Ucapnya sambil menunjuk toko tersebut dengan dagunya.

Sedetik kemudian langkah dyra terhenti, matanya tertuju pada sosok pria yang sedang berdiri di toko tersebut dengan seorang anak kecil di sampingnya.

"Ehh kok berhenti sii? Katanya mau beli es krim, ayok buruan udah malem."

Dyra tersadar dari lamunannya, "ehhh iyaa iyaaa, ayokk ayokk Kita ke situ."

Kemudian mereka berdua kembali berjalan ke toko es krim tersebut, langkahnya semakin dekat hingga sekarang ia sudah sampai di toko es krim tersebut.

"Mau rasa apaan dyr?" Tanya Devan yang membuat laki laki di depannya menoleh ke arahnya.

Devan tersadar, ia mengenali laki laki itu. Dyra pun semakin gugup, detak jantungnya kini berdegup kencang, matanya tertuju pada Tama, dan napasnya sudah tak beraturan lagi.

Yap, laki laki itu adalah adhitama. Dyra memang sangat hafal dengan postur tubuh Tama, jadi jangan heran jika dari jauh dia sudah mengenalinya.

Devan segera menyapa Tama, "ehhh Tama, kirain gue siapa, sama siapa tam?? Sendirian??"

"ehhh iyaa kak, berdua kok sama sepupu gue nih, lagi ngajak dia jalan ehh tiba tiba dia minta es krim." Balasnya kemudian menatap dyra dengan tatapan tajam serta senyum yang mengembang di wajahnya.

Dyra semakin gugup, jantungnya berdegup sangat cepat, ia merasakan aliran darahnya berhenti seketika saat melihat senyum Tama yang sangat indah menurutnya, sedetik kemudian ia membalas senyuman Tama dengan canggung.

"Ouhhh gituuu, lucu juga tam sepupu lu, namanya siapa?" Tanya Devan saat mengelus pipi sepupunya Tama.

Tama segera menjawab, "Namanya alvano kak, anaknya adek nyokap gue."

"Lucu banget, pasti anak gue nanti kayak gini." Balas Devan yang membuat dyra sontak memukul lengannya. 

"Dihh masih kelas IX aja udah mikirin anak, pikirin tuh mau kuliah jurusan apa nanti." Sungut dyra setelah dia terdiam beberapa saat.

"Yaa gausahh mukul jugaa Kali, salting mah salting ajaa dyr ahahaha." Balasnya yang membuat dyra bersungut kesal, sementara Tama tersenyum kecil.

Saat tengah Asik bercanda canda, penjual es krim tersebut memotong pembicaraan mereka.

"Mas ini es krimnya." Katanya yang membuat Tama membalikkan badannya.

Tama segera mengambil es krimnya, "Eiyaa sorry yaa mas, tadi keasikan sampe lupa." Sahutnya sambil memberikan uang pas kepada penjual es krim tersebut dengan senyum tipisnya.

DyrAdhitama [On Going] Where stories live. Discover now