12. Lelucon

103 29 16
                                    

Hayy, i'm comeback guysss

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian disini yaaa

Kalo ada kata yang typo komen aja

Silahkan di baca, Happy Reading all!!!

***

Tepat pada hari ini, adalah hari kedua SMA Bina Angkasa melakukan kegiatan belajar. Tapi kegiatan belajar belum di lakukan secara serius, karena masih di selingi dengan perkenalan perkenalan dan pendekatan dengan masing-masing wali kelas mereka.

Dyra terlihat duduk di kursi paling belakang dengan sebelah tangan yang menopang dagunya. Matanya fokus memperhatikan temannya yang sedang memperkenalkan diri di depan dengan pandangan lurus dan serius.

Tepat di sebelahnya ada Navya yang sama seriusnya dengan Dyra, tatapannya fokus memperhatikan ke depan dengan wajah yang datar. Sesekali melihat ke arah sekitarnya yang tampak sunyi karena semua murid fokus menatap ke depan.

"Baiklahh, segitu saja perkenalan dari saya teman-teman." Ucap teman sekelasnya Dyra yang bernama Clarissa Vannia. Tempat duduknya tepat berada di depan Dyra. Mereka juga sudah lumayan cukup akrab, karena kemarin mereka sempat berbincang bincang saat masa pengenalan lingkungan sekolah.

Bu Mely –selaku wali kelasnya Dyra– mempersilahkan Clarissa untuk duduk kembali ke tempatnya, "baik Clarissa terimakasih, silahkan duduk kembali." Katanya dengan sangat lembut dan ramah.

Beliau merupakan guru termuda di SMA Bina Angkasa, memiliki kulit putih bersih serta wajah cantik yang membuat banyak para siswa terpesona. Tak jarang beliau sering mendapat kiriman coklat dan bunga bunga yang indah di mejanya setiap pagi dari para siswa. Memang terkesan aneh, tapi itulah faktanya.

Setelah itu, Bu Mely kembali mengedarkan pandangannya ke seluruh ruang kelas. Mencari murid selanjutnya yang akan memperkenalkan diri di depan. Cukup lama mencari, melihat kesana kemari, dan akhirnya pandangannya tepat berhenti pada Dyra yang kini sedang berdiam diri di tempat duduknya. Tak bergeming sedikit pun.

Dengan suara lembutnya, Bu Mely memanggil Dyra, mempersilahkan maju untuk memperkenalkan diri di depan. Dengan malas, akhirnya Dyra segera bangkit dari tempat duduknya, berjalan ke depan mengikuti perintah By Mely dengan langkah yang terbilang sangat santay.

Saat dirinya tiba di hadapan semua teman temannya, Dyra merasakan Jantungnya berdegup kencang, kedua tangannya meremas pelan rok di kedua sisi sampingnya. Dan kini, semua pandangan mata tertuju padanya. mereka sangat terfokus pada Dyra yang sedang (nervous) di depan kelas. kelas menjadi sangat hening, tak terdengar suara apapun kecuali deru nafasnya sendiri.

Perlahan Dyra membuka mulutnya dan mengeluarkan suaranya, sepatah kata demi kata mulai terucap dari mulutnya, "Hai semuanya, nama gue Dyra Aradhita. Kalian bisa panggil gue Dyra. Salam kenal ya semuanya," ucapnya dengan sedikit tenang dan ramah, serta sebuah senyuman yang terbentuk di wajah cantiknya.

Semenit kemudian, teman temannya mulai menyapa dirinya, "Hai jugaa Dyra." "Salam kenal ya." Berbagai macam sapaan terlontarkan, dan seketika suasana di kelasnya menjadi sangat ricuh. Dyra hanya membalas semua sapaan teman temannya dengan senyuman lebar yang terus mengembang di wajahnya. Terlihat sangat manis dan indah.

Tapi disaat saat seperti itu juga, tiba tiba ada seseorang yang berucap berbeda diantara yang lain dengan suara sangat lantang, "Hay jugaa Dyra cantik," ucapan tersebut sukses membuat semua murid menoleh ke arahnya.

Seketika suasana di kelas menjadi hening kembali, tak ada satu pun orang yang berbicara, bahkan sapaan yang tadi mereka ucapkan tak lagi terdengar. Semuanya tampak diam dan tak bergeming sedikit pun. Mungkin mereka terlalu terkejut dengan ucapan Hendro barusan.

DyrAdhitama [On Going] Where stories live. Discover now