6. Balas Dendam

146 94 22
                                    

Jangan lupa tinggalkan vote Kalian disini

***

Dyra sudah keluar dari kamar mandi, dan sudah mengganti bajunya dengan kaos polos berwarna abu abu serta celana pendek warna hitam dan telah siap turun untuk makan siang.

Dyra berjalan mendekati pintu kamar, membukanya lalu menuruni anak tangga dengan langkah santay.

Sudah banyak makanan yang di taruh di atas meja makan, bi ika sedang sibuk mencuci piring di dapur, sedangkan Devan entah dimana.

Dyra berjalan menuju salah satu kursi meja makan dan segera duduk. Ia mengambil piring, kemudian menuangkan nasi ke dalam piringnya serta lauk pauk yang sudah di siapkan bi ika. Meminum air terlebih dulu, lalu segera makan dengan rasa ngantuk yang masih menyelimutinya.

Suasana di meja makan sangat sepi, hanya ada dirinya saja saat ini, karena kedua orang tuanya belum pulang dan Devan sudah makan duluan. Tiba tiba bi ika datang menghampiri dyra yang sedang makan.

"Enak ga non? Tadi sihh kata den Devan enak hehe, di abisin yaa, bibi udah capekk capekk masak nih." Ucapnya saat sudah di samping dyra.

Dyra menoleh, "ehh iyaa enak kok bi, pasti dyra abisin kok, Bibi kok gak makan? Ayukk sini makan dulu bareng dyra, temenin dyra makan." jawabnya pada bi ika.

Bi ika tersenyum, "gakpapa non makan duluan aja, nanti bibi makan di belakang, ga enak kalo disini hehe." Tukasnya kikuk.

"Ihhh si bibi mah kayak sama siapa ajaa, udah sini gakpapa ayukk, dyra ambilin yaa?." Sahutnya gigih supaya bi ika mau makan bersamanya.

Bi ika segera duduk di salah satu kursi, "Ehh gausah, biar bibi ambil sendiri ajaa, bibi duduk disini yaa non." balasnya sambil senyum kepada dyra.

Dyra mengangguk, "iyaa bi duduk ajaa gakpapa kok, besok besok kalo bibi mau makan disini gakpapa kok, ajak mang jaka jugaa." tutur dyra seraya menyendokkan nasi ke mulutnya.

"siappp non dyraa." seruu bi ika dengan semangat.

Bi ika segera mengambil piring dan menuangkan nasi lalu mengambil lauk pauk yang dimasaknya tadi, segera memakannya bersama dyra.

Dyra sangat senang, setidaknya dia ada bi ika yang selalu menemani dyra saat kedua orang tuanya tidak ada di rumah.

Tanpa sadar dyra mengangkat sudut bibirnya yang membuat lengkungan berbentuk bulan sabit, rasa kantuk nya mendadak hilang, perasaannya kembali ceria.

Dyra menyender di kursi, makanannya sudah berpindah tempat ke Perutnya, rasanya kenyang sekali dyra saat ini.

Di sampingnya, bi ika juga sudah selesai menghabiskan makanannya. Kemudian menoleh ke dyra untuk mengambil piring dyra.

"Non?? Udah selesai kan?? Bibi mau cuci piring dulu yaa non, sini non piringnya biar bibi cuci." Ucapnya sangat lembut.

Dyra tersadar, "ehh gausahh, biar dyra aja bi, sekali Kali gakpapa kok, biar dyra belajar juga hehe." jawabnya sambil tertawa kecil.

"ihhh gakpapa, Kan udah tugas bibi, non istirahat ajaa lagi di kamar lanjutin tidurnya, katanya capek." sahut bi ika sambil membereskan piring Kotor.

"Udah ilang ngantuknya bi, oiyaa bang devan dimana bi?? Kok aku ga liat daritadi." Tanyanya sambil melihat ke sekitar berusaha mencari Devan tetapi nihil.

"Tadi si katanya mau nonton tv di depan." jawab bi ika lalu berjalan ke dapur untuk mencuci piring.

"Ohh okee." balasnya sebelum menghampiri kakaknya.

DyrAdhitama [On Going] Where stories live. Discover now