7.Penderitaan berkali lipat.

274 83 29
                                    

"Pada dasarnya aku yang menyakiti diri sendiri"

🍂

"Awas lo cowok brengsek! kalo ga dateng" batin Natha menunggu kedatangan seseorang.

5 menit berlalu. Natha masih menunggu kedatangan seseorang itu.

10 menit.

20 menit.

25 menit.

Natha masih menunggu karna ia ingin memberi pelajaran pada cowok brengsek itu.

30 menit berlalu.

Natha hendak bangkit dari duduknya karna sudah lelah menunggu dan ia mengira cowok brengsek itu tidak akan datang.

"Heh cewek modus" teriak seseorang dari belakang natha.

Natha melihat kebelakang dan ya. Cowok brengsek itu datang dengan menyampirkan tasnya pada satu bahunya.

"Gue baru dateng. Tapi lo malah pergi" ucapnya lagi datar.

Natha hanya menatapnya tajam tanpa berniat menjawab.

"Lo suruh gue kesini pasti lo mau modus kan? lo mau tahu nama gue?atau mau minta nomor hp gue?" ucapnya dengan kepedean tingkat dewa. Ingin sekali Natha menabok mulutnya.

"Cih, kemaren aja lo blagunya ga ketulungan. Sekarang? rela-relain nunggu gue pasti mau modus kan lo?" katanya lagi tambah menjadi-jadi.

Entah setan dari mana Natha yang sudah tidak tahan atas ucapan cowok ini pun langsung meninju pipinya dengan keras, sehingga mengakibatkan bibir cowok itu sedikit robek dan mengeluarkan darah.

"Apa-apaan lo!!" ucap cowok itu kaget dan tak terima atas perbuatan natha barusan.

"Balesan atas perkataan lo kemaren" jawab Natha datar."Ingetnya gue bukan cewe modus kaya yang Lo bilang kemarin. Gue juga punya harga harga diri jangan mentang-mentang Lo cowo ya bisa seenaknya pada perempuan. Lo tu yang mulut turah camkan itu!" Lanjut Natha lalu pergi dari hadapan cowok brengsek ini setelah puas memberi pelajaran.

Cowok itu berusaha mengingat kejadian kemaren sambil memegangi sudut bibinya. Setelah ia ingat kejadian kemaren pun lansung mengejar natha dan mecekal tangan nattha sambil menatapnya tajam.

"Tapi itukan faktanya bego" ucap cowok itu sewot.

"Terus semisal kan itu fakta lo mau apa?bales?" jawab Natha memanas-manasi ples menusuk.

Tanpa aba-aba cowok itu membalas memberikan bogeman di pipi Natha sehingga bibir Natha juga sedikit robek. Walaupun pelan tapi tetap saja Natha merasakan sakit.

Sungguh Natha sangat kaget, ia mengira cowok itu tidak akan membalasnya, karna dirinya seorang perempuan. Tetapi entah ia tidak terima atau memang seorang pengecut.

Memang cowok ini tidak bisa mengontrol emosinya, ia tidak pandang bulu mau orang tua atau perempuan sekali pun ia akan melawan terkecuali satu Bundanya.

"Lo yang mulai mancing gue untuk ngelakuin hal ini dan lo harus tanggung jawab atas perbuatan lo" ucap cowok itu datar lantas pergi meninggalkan Natha sendiri dibelakang sekolah.

Natha menatap kepergian cowok itu tanpa bisa diartikan antara ia ingin menangis dan tak terima.

"Sumpah gue benci banget lo cowok brengsek" batin natha menahan tangis.

Bagaimanapun ia seorang perempuan walaupun bibir berkata tak apa tapi hatinya yang merasakan sakit.

Lantas ia pergi dari belakang sekolah dengan menahan supaya tidak menagis dan pulang kerumahnya.

Membenci atau Mencintai?Where stories live. Discover now