23.So asik

126 14 9
                                    

"Bukannya milih-milih dalam pertemanan, tapi kalo sekiranya kita gak sefrekuensi kayaknya gak bisa gue bakalan fikir-fikir lagi"

•••

^Membenci atau mencintai^

🍂

Happy reading❤️

Mata Natha bertemu dengan mata yang beriris coklat itu yang kini sedang menatapnya juga.

Pemilik mata beriris coklat itu sedang menunggu jawaban Natha. Apakah Natha mengijinkannya ataukah tidak untuk duduk satu meja dengannya.

Natha seperti sudah bertemu dengan orang ini tapi dimana? dimana? dia bingung dan tidak ingat kapan ia bertemu dengan orang itu.
Natha pun masih berusaha mengingatnya.

"Heii?"

Panggil orang itu saat melihat Natha yang hanya diam dan malah melamun, sambil melambai-lambaikan tangannya tepat didepan wajah Natha.

"Nat? kok ngelamun?" Tanyanya saat tidak mendapatkan jawaban ketika itu pun Natha sudah kembali dari alam bawah sadarnya.

Ya, Natha sudah ingat ternyata dia adalah orang yang memberinya hukuman disaat ia telat waktu itu. Tapi dia tidak tahu namanya.

Jadi panggil saja dia anggota OSIS sialan ucap Natha dalam benaknya.

Natha hanya diam menatap datar orang itu tanpa berniat menjawab ucapannya ataupun mengijinkannya.

"Gimana gue boleh duduk disini?"

"Boleh dong, lo boleh gabung sama kita duduk aja kan semua udah penuh tu"

Bukan itu bukan Natha yang menjawab dengan cepat. Entah siapa yang menjawabnya dia telah berdiri disamping Natha yang datang dengan tiba-tibanya.

"Kamu yang waktu itu kan?" Tanya seseorang itu dengan tatapan menyelidik.

"Eh iya gue yang waktu itu, kenalin gue Dinda" jawab Dinda menyodorkan tangannya memperkenalkan diri.

"Daniel Prasetyo, panggil aja Daniel" jawab orang itu menerima sodoran tangan Dinda dan berjabat sebentar lalu Dinda menarik tangannya langsung.

"Udah tau padahal, gak papa lah itung-itung modus" batin Dinda tersenyum setan.

Bisa dipastikan sekarang Dinda tengah menahan kegugupannya dan tengah menahan senyumnya.

"Tungguin napa Din, lo buru-buru banget si kaya ditunggu doi aja. Mana ninggalin sahabat cantik lo ini lagi" itu suara Billa berarti tadi yang menjawabnya adalah Dinda.

Tidak salah lagi.

"Yaiyalah ni doi gue ... eh maksudnya ini ..." mampus Dinda keceplosan dengan cepat ia menutup rapat mulut dengan tangannya.

"Mana?! ini? ... lah ini kan wakil ketos waktu itu" sarkas Billa masih mengingatnya yang dibalas tatapan tajam oleh Dinda.

"Oo jadi lo beneran suka sama waketos ini Din?" tanya Billa terang-terangan didepan orang yang dimaksud dan mendengar itu pun Dinda mendapatkan tatapan penuh tanda tanya dari seseorang yang dipanggil waketos itu.

"Engga gue bercanda elah, gak usah masukin ke hati ya Nil" ucap Dinda pada Daniel.

"Nil?" batin Natha bertanya. kudanil kali lah.

Membenci atau Mencintai?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang