6.Singa tertidur itu dengar!

308 90 32
                                    

"Menjelekan orang lain tak menjamin dirimu lebih baik"

•••

^Membebci atau mencintai?^


🍂

Saat Natha sedang berjalan di koridor, matanya tak sengaja menangkap satu objek yang familiar baginya sedang berjalan di depan-nya.

Dengan tergesa-gesa Natha memdatangi cowok nyebelin itu dan menarik tangan-nya paksa.

Cowok itu pun sepertinya kaget siapa yang telah menarik tangan-nya paksa dengan cepat ia memutar balikkan badannya untuk melihat orangnya.

"Lepasin tangan kotor lo dari tangan gue" ucap cowok itu menusuk.

Natha yang mendengar itu pun langsung menghempaskan tangan cowok itu kasar.

"O lo cewek modus. Modusnya ga ilang-ilang ya udah nempel" bisik cowok itu menusuk pada telinga Natha.

"Kalo berani gue tunggu pulang sekolah di belakang sekolah" jawab Natha dingin dan langsung melangkahkan kaki-nya menuju kelas-nya.

Mendengar perkataan natha barusan. Cowok itu pun hanya mengangkat bahunya acuh dan melangkahkan kakinya menuju ruang kepala sekolah.

Sedangkan yang lain malah terkaget mendengar ucapan Natha barusan.

Pasalnya Natha baru saja berbicara. Berbicara? Didepan banyak orang. Bagi mereka hal ini adalah hal langka yang jarang dan tidak pernah natha lakukan. Alay memang tapi bagi mereka mungkin ini sebuah kemajuan.

                               ***

Baru saja Natha masuk kedalam kelas, Billa langsung menghampiri dan menodongkan tangannya.

Natha yang tidak mengerti pun hanya mengangkat satu alis-nya dengan dahi berkerut.

"Masa lo ga ngerti si nat" ucap Billa geram.

Natha yang masih tidak mengerti pun mengabaikan ucapan Billa dengan melangkahkan kaki menuju bangku-nya.

"Nathaaa, ish" ucap Billa geram menyusul Natha dibelakangnya.

"Apaansih lo Bil. Kok jadi gak jelas gini! salah sarapan lo ya?" tanya Dinda pada Billa.

"Gue mau pinjem buku Natha. Gue belum ngerjain pr matematika.Puas lo" ucap Billa sewot.

"Puas bangetttt" jawab Dinda mengejek cengengesan tanpa dosa-nya. "Pinjem lo bilang nyontek kali, typo lo" sambung Dinda manas-manasin billa.

"Bodo. Mana nat liat dong" ucap Billa melas.

Natha yang sudah paham pun, memberikan buku matematika-nya pada billa.

"Jangan nat, kebiasaan nanti" jawab dinda mewakilkan Natha dan menarik paksa kembali buku Natha dari hadapan Billa.

"Gapapa" ucap Natha datar lalu meletakkan kepalanya di atas meja dengan tangan sebagai sandaran.

"Huuuuu, Natha-nya aja ngebolehin kok jadi lo yang repot si. Siniin bukunya" ucap Billa pada Dinda dengan merebut buku Natha di tangan Dinda dengan paksa.

Setelah mendapatkan apa yang ia mau, Billa dengan cepat-cepat membuka lembaran demi lembaran buku Natha agar ia menemukan pr Natha, lalu dengan gerakan cepat Billa mencontek pr Natha dengan khidmat.

"Lo tadi malem sesibuk apa si bil. Sampe-sampe pr belum dikerjain gini" tanya dinda penasaran, pasalnya ini pertama kalinya Billa mencontek.

"Tadi malem tu gue ketiduran. Abis dari rumah Natha itu gue nemenin nyokap belanja. Lagian lo tahu sendirikan kalo gue udah rebahan males bangun" jawab billa enteng tanpa mengalihkan tatapannya dari buku yang sedang ia tulis.

Membenci atau Mencintai?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang