5.Ketemu lagi

326 97 35
                                    

"Jangan jatuhin harga diri. Demi secuil perhatian"

•••

_Galen Arian Pradipta_

^Membenci atau mencintai?^

🍂

Happy reading ❤️

"Sialan lo din, malah ninggalin gue!" ucap Billa pada Dinda saat kedua-nya tiba di depan pintu kamar Natha.

"Ya lo si suruh siapa ngelamun," jawab Dinda santai.

"Tuh ketok gih pintu-nya!" ucap Dinda menyuruh.

"Kok gue?" jawab Billa tak terima.

"Kan lo yang telat nyampe sini," ucap Dinda enteng. Merasa tak berdosa.

"Kan lo yang ninggalin gue anjir," jawab Billa tak mau kalah.

Setan be like : Hayoo berantem gue suka ni.

Didalam Natha yang mendengar keributan di luar kamar-nya pun memutuskan membuka pintu-nya untuk melihat siapakah yang sedang berdebat itu.

"Udah si tinggal buka aja tangan gue pegel ni habis nyetir," ucap Dinda alesan.

"Dih, ngaruh gitu?" jawab Billa sewot.

"Iya ngaruh la bego. Lo ga tau perjalanan dari rumah gue trus jemput lo kesini?" ucap Dinda tak kalah sewot.

"Ga iklhas banget lo," jawab Billa sengit.

Belum sempat Dinda menjawab, pintu kamar natha terbuka dan menampakan natha tengah berdiri dengan muka datarnya seperti biasa.

"Eh ada Natha" ucap Billa so' manis.

"Cih" jawab Dinda enek langsung memalingkan mukanya.

Natha tidak menjawab ucapan Billa, ia hanya menatap-nya datar lalu masuk lagi ke dalam kamar-nya. Ia hanya berniat membukakan pintu saja.

Mereka yang sudah melihat kebiasaan Natha pun tidak mempermasalahkan hal itu. Mereka lantas mengikuti Natha dari belakang.

Baru saja Billa dan Dinda duduk, Natha hendak beranjak keluar kamar-nya dengan membawa dompet-nya.

"Eh, lo mau kemana Nat, masa kita baru dateng lo pergi si," sarkas Billa melihat sepertinya memang Natha akan pergi.

"Supermarket" jawab Natha datar lalu melangkah pergi.

"Owh" ucap Billa mengganguk-anggukan kepalanya.

"Eh gue nitip dong" lanjut Billa lagi setengah berteriak.

Natha yang mendengar ucapan Billa pun berhenti tanpa menatap Billa tanpa menanggapi perkataan Billa. Billa yang ngeh itupun langsung menyebutkan titipan-nya.

"Gue nitip pembalut" ucap Billa dengan watadosnya dan cengiran khasnya.

Dinda yang mendengar itu pun langsung menoyor kepala Billa dengan cepat.

"Nitip tuh yang berfaedah gilla. Malu-maluin lo," jawab Dinda tak ikhlas. Padahal Billa bukan nitip padanya.

"Pantes aja lo dari tadi pagi sensitifan ternyata oh ternyata" ucap Dinda pada Billa.

"Bukan-nya lo ya yang sedari tadi pagi sensitifan, gue ma b aja tu," jawab Billa enteng. Tak sadar memang jika pelakunya diri sendiri itu.

"Gini ni manusia. Udah salah gak mau ngaku lagi" batin Dinda menahan kekesalan-nya.

Membenci atau Mencintai?Where stories live. Discover now