42.antara dua pilihan

64 5 0
                                    

"Membenci atau Mencintai?"

🍂

HAPPY READING ❤️

•••

Sehabis mengantar Natha kembali kerumahnya dengan keadaan baik-baik saja, kini Galen kembali memutar motornya untuk bertemu teman lamanya itu. Mengendari motor dengan kecepatan di atas rata-rata, tanpa memperdulikan kendaraan lain, yang terpenting Galen cepat sampai di sana.

Tak butuh waktu lama akhirnya motor Galen sudah terparkir di hadapan ruangan yang dulu sering ia tempati bahkan bagi Galen dulu tempat ini adalah rumah ternyaman bagi dirinya, sebelum Jihan berperan kembali sebagai ibu kandungnya.

Dengan santai Galen kembali memasuki ruangan itu, menatap semua orang yang ada di dalamnya lalu duduk di samping Arion.

____

Setelah kejadian tadi Natha tidak bisa duduk dengan tenang, tentu saja ia kepikiran Galen.

"Gimana kalau dia sampai macem-macem?"

"Gimana kalau Galen berbuat ceroboh?"

Dengan keberaniannya yang sangat amat menggebu Natha kemudian mengirimkan Galen pesan supaya hatinya agak sedikit tenang.

Natha
lo dmna ?

Lama Natha tak kunjung mendapatkan balasan, ia jadi uring-uringan sendiri padahal sudah ceklis dua, tapi belum juga di read oleh Galen.

EH TAPIII

Kenapa dirinya jadi khawatir begini dengan Galen, memang Galen siapa dirinya?

WHY NATHA ? WHYY ?

Ia jadi bingung sendiri, aneh dengan tingkahnya yang tidak jelas. Kemudian untuk menunggu Galen membalas pesannya Natha bangun untuk membersihkan tubuhnya yang sedikit terasa lengket itu.

___

"Jadi siapa yang mau ngejelasin?" tanya Galen menatap semuanya dengan tatapan meminta penjelasan.

Karna kesal semenjak ia datang tak kunjung satu pun temannya itu membuka suara, Galen menatap semua seperti mayat hidup.

Arion mengeluarkan nafas lelahnya, malas sebenarnya jika ia membahas Tio dia jadi benci dirinya sendiri rasanya ia telah gagal menjadi seorang pemimpin bagi teman-temannya.

"Biar gue aja," kata seseorang yang menggoda Natha di mall tadi.

Galen menoleh ke arah sumber suara, di mana pemiliknya bernama Cakra.

"Mereka itu geng dengan pimpinan Wad Len, kita gak tahu kenapa tiba-tiba Wad jadi sok kuat gitu,"

"Kejadian itu mereka neror kita udah lebih dari 3 kali dalam seminggu dan kejadian yang paling parah itu,

"Minggu pertama waktu itu markas kita berantakan, dateng-dateng malah disuguhi bau busuk alkohol padahal diantara kita gak ada satu pun yang mabuk."

"Minggu kedua bukan bau busuk alkohol lagi, bangkai ayam menyeruak mengelilingi markas Len, gimana anak-anak gak marah di saat mereka butuh rumah untuk berlindung rumahnya malah gak layak di huni."

Cakra sengaja menjeda kalimatnya, menatap Galen yang dengan seksama yang sedang mendengarkan ucapannya.

Bagi mereka markas adalah rumah untuk pulang, karna dulu Galen membentuk GALAKSA itu dengan perasaan senasib, adanya saling membutuhkan untuk dikala problem melanda terutama yang berasal dari keluarga. 

Membenci atau Mencintai?Where stories live. Discover now