36.hari patah hati

103 14 1
                                    

"Cinta memang tidak bisa di paksa, tapi kalo jaga perasaan untuk orang yang menyukaimu apakah kamu tidak bisa?"

_Billa evelyn_

•••

🍂

Happy reading ❤️

Tettt Tettt tettt

"Kantin gaskeun!" seru Ucup lantang.

Memberikan aba-aba pada teman sekelasnya.

"Gas donggg.." beo Doni berseru lantang.

"Ayo pal, gue udah siap makan banyak ni," kata Rio menarik Naufal untuk bangun dari duduknya.

Hari ini Naufal akan meneraktir semua teman sekelasnya perihal tadi tak sengaja ke geep dan ketahuan telah menjalin hubungan dengan Nadia.

"Duluan aja nanti gue nyusul," ucap Naufal pada Rio yang di jawab anggukan dan semua yang mendengar itu lantas keluar kelas dan mungkin akan memanfaatkan untuk menerima traktiran Naufal.

Naufal masih duduk diam di bangkunya.

"Naufal ga ke kantin?" tanya Nadia dari arah belakang dan duduk di samping Naufal.

"Iya nanti," jawab Naufal tanpa menatap Nadia.

"Yaudah aku duluan ya," kata Nadia lalu Naufal hanya menatap Nadia lalu tersenyum tipis.

Percakapan mereka berdua tidak luput dari pendengaran Billa, Natha dan juga Dinda.

Mereka bertiga masih setia duduk di bangkunya tanpa niat untuk bangun dari duduknya.

Billa menahan tangan Dinda saat hendak bangun dari bangkunya, ia tahu Dinda akan berbuat apa.

Billa tidak akan membiarkan itu terjadi.

"Dinda jangan!" seru Billa keras.

Dinda yang mendengar itu lantas menatap Billa dengan berapi-api.

"KENAPA? JAWAB GUE KENAPA? KENAPA GUE GAK BOLEH UNGKAPIN YANG SEBENARNYA?" tanya Dinda lantang.

Membuat Naufal menatap ke arah mereka bertiga.

"Billa mohon Dinda," seru Billa melemah.

"Lo tu bodoh Billa, lagian ngapain coba lo bisa suka sama modelan Firaun gitu?" ujar Dinda menunjuk ke arah Naufal.

Natha hanya menatap mereka diam, ia tahu sahabatnya sudah dewasa Natha juga tahu Dinda berbuat seperti itu supaya Billa sadar bahwa jika mencintai seseorang ya harus ada pengakuan dan pengorbanan.

Jika Billa sudah ada pengorbanan tapi malah merahasiakannya lantas mengapa Dinda tidak boleh membongkarnya?

"G-gue?" tanya Naufal menunjuk dirinya sendiri.

Dinda yang mendengar itu lantas ingin sekali mencakar-cakar wajah Naufal yang menurutnya biasa saja itu.

"Anda tahu sahabat saya yang bodoh ini menyukai anda sudah semenjak kelas 10?" tanya Dinda.

Naufal hanya diam menatap Billa yang sepertinya sedang menghindari dari tatapannya.

"Dinda Billa mohon," seru Billa menarik-narik tangan Dinda.

Namun sepertinya Dinda menulikan pendengaran untuk Billa.

"Anda tahu siapa yang selalu memberikan botol minum saat setelah anda berolahraga? yang membelikan makanan saat anda sakit di UKS? yang memanggil taksi saat anda pulang sekolah motor lo mogok?"

Membenci atau Mencintai?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang