Secret

324 28 16
                                    

Yang udah request JungMi + Vrong selamat menikmati 💙
🐾

"Segera telfon aku setelah kelas selesai, oke?"

"Oke, oppa."

"Kau harus janji untuk makan siang tepat waktu."

"Pasti, oppa," Bomi tersenyum.

"Kalau ada mahasiswa brengsek yang mencoba mengganggumu, kau harus langsung memberitahuku dan aku akan datang secepatnya untuk membunuh mereka."

Kali ini Bomi memutar kedua bola matanya ke atas. "Oppa, aku itu bukan anak-anak lagi."

Bukannya merespons gerutuan sang adik, Dujun menarik Bomi dan memeluknya erat. "Jadilah gadis yang baik, Bbom. Oppa sayang kamu."

Bomi mengangguk sebelum melepaskan diri dari pelukan dan kakak laki-lakinya itupun masuk ke dalam mobil. "Bye, Dujun oppa!"

Setelah memastikan mobil sedan hitam milik sang kakak meninggalkan parkiran kampus, Bomi berbalik dan bersiap berjalan menuju kelasnya. Di saat ia baru berjalan beberapa langkah, ia mendengar seseorang memanggil namanya. Gadis itupun menoleh ke arah sumber suara. Di saat yang sama, ia merasakan sentuhan hangat di pipi kirinya.

"Selamat pagi nunaku sayang," seorang pemuda bermata besar yang kini sudah berdiri disampingnya, tersenyum sembari memamerkan gigi kelincinya.

"J-Jungkook, kau sudah datang," Bomi terkejut dengan kehadiran kekasihnya yang tiba-tiba.

"Kangen gak sama aku?" godanya seraya merangkul pundak sang kekasih.

Bukannya memberi jawaban, Bomi malah tersipu malu.

"Kalo diem berarti beneran kangen," Jungkook kembali mendaratkan sebuah kecupan di pipi sang gadis.

"Jungkook!" 

Pemuda bermarga Jeon itu tertawa renyah ketika melihat kekasihnya marah. Ia memang suka menggoda Bomi, apalagi saat mereka baru berbaikan seperti sekarang. Wajah kesal bercampur malu-malu Bomi adalah hiburan baginya.

Keduanya pun masih berjalan beriringan masuk ke lobi utama kampus. Di saat itulah Jungkook teringat sesuatu. "Tentang kakakmu..."

Bomi pun mendadak menghentikan langkah dan kemudian menatap kekasihnya. Ekspresi wajah Jungkook kini telah berubah serius.

"Kapan nuna akan memberitahunya soal hubungan kita?"

Bomi pun tidak dapat berhenti mengerjapkan mata. Dia ingin memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut, tapi saat ini ia belum memiliki keberanian untuk memberitahukannya kepada sang kakak. Yoon Dujun, kakak laki-laki Bomi yang sedang berlibur dari tugasnya di Jepang, memang sangat 'mencintai' adik perempuannya. Terlalu mencintai. Bahkan orang-orang sering mengatainya mengidap 'sister complex'. 

Untuk itu, saat berbaikan kemarin, Bomi memberi syarat pada Jungkook untuk tidak datang kerumahnya dulu sementara waktu apalagi sering-sering menghubunginya. Bomi takut kalau Dujun akan mengetahuinya dan memaksa mereka untuk segera putus. Makanya ia merahasiakannya.

"Kita sudah berpacaran dua tahun dan aku rasa--"

"Jungkook, aku belum bisa..." potong Bomi cepat.

"Tapi kenapa? Nuna belum pernah mencoba memberitahunya kan?" Jungkook membelai mahkota kepala Bomi.

"Aku takut..." gadis itupun menunduk. "Aku takut kalau dia tidak setuju dengan hubungan kita, dan kau tahu kalau aku tidak akan pernah bisa membantahnya."

"Berarti aku harus menunggu lebih lama untuk mendapat restu darinya?" Jungkook menghela nafas panjang. 

Bomi hanya mengangguk, namun dari sudut matanya terlihat kalau ia pun sebenarnya tidak ingin menyembunyikan terlalu lama dari sang kakak. 

Just So You KnowWhere stories live. Discover now