Jealousy

346 37 13
                                    

Terimakasih untuk semua yang sudah membanjiri vote dan comment di chapter sebelumnya. Author seneng banget ;)

🐾

[Flashback]

"Ayo kita putus," ucap Namjoon di pagi hari yang mendung saat mobil yang membawanya dengan Hayoung tepat terparkir di halaman depan kampus.

Kedua manik sang gadis dengan otomatis membulat, seakan tak mempercayai apa yang baru saja didengarnya. "A-apa? Kenapa Oppa tiba-tiba minta putus? Oppa lagi becanda kan?" mulutnya mulai bergetar.

Tak ada angin, bahkan hujan pun belum turun, tapi lelaki yang telah menjadi kekasihnya selama setahun kurang itu tiba-tiba meminta mengakhiri hubungan.

Kim Namjoon membisu. Sepasang maniknya pun seakan menolak untuk beradu pandang dengan Hayoung yang kini menanti jawaban. Ia malah memandangi pepohonan rindang di sekitar areal parkir yang daunnya mulai bertiup lembut terkena angin sepoi-sepoi.

"Oppa tolong jawab aku. Oppa gak serius kan?" gadis itu menggenggam tangan Namjoon yang masih memegang persneling mobil.

Pemuda berkacamata minus itu menghela nafas cukup panjang, sebelum akhirnya memberanikan diri menatap gadis yang duduk di sampingnya. "Maafkan aku, Young. Semester depan, yang artinya tinggal satu bulan lagi, aku akan dikirim untuk mengikuti pertukaran pelajar ke Kanada. Artinya aku akan segera pergi dari sini untuk waktu yang cukup lama."

Mendengar kabar mengejutkan itu, hati Hayoung mendadak terasa nyeri. Ia merasa air mata sudah siap menggenang di kedua matanya. Untuk mencegahnya segera turun, ia mendongak dan melihat langit-langit mobil.

"Maaf Young, bukannya gak pengen memperjuangkan hubungan kita. Aku cuma ngerasa selama ini aku bukan pacar yang baik buat kamu. Aku ada disini aja, aku jarang banget meratiin kamu, jalan sama kamu. Apalagi kalau aku jauh dari kamu?" Namjoon meremas tangan Hayoung yang masih menggenggam tangan kanannya.

Hayoung tidak berkomentar. Ia masih berusaha menenangkan rasa sakit yang mendera hati terdalamnya, sekaligus mencoba menahan air matanya agar tidak keluar.

"Makasih banyak karena selama hampir setahun ini kamu udah sayang sama aku, selalu menjadi cewek terbaik buat aku... Maaf karena akhirnya kita harus sampai disini aja," ucap Namjoon getir seraya memandang wajah gadis didepannya yang mulai meneteskan air mata.

Hayoung yang mulai terisak langsung menarik tangannya dari belenggu Namjoon. Ia mengambil tas selempangnya dari bangku belakang sebelum membuka pintu mobil.

"Selamat tinggal Namjoon oppa. Semoga beruntung dengan kehidupan barumu di Kanada," Hayoung masih sanggup memberikan senyum terakhir untuk sang mantan kekasih sebelum keluar dari mobil dan lari menuju lobi kampus, meninggalkan Kim Namjoon termenung seorang diri.

***End of Flashback***

Setelah menaiki roller coaster, keheningan canggung menghampiri mereka karena di turunan terakhir tadi, Jimin secara mendadak meneriakkan kata kalau ia menyukai Hayoung.

Bukan tanpa rencana, ia merasa sudah saatnya mengungkapkan isi hati yang selama dua tahun terakhir ini tersimpan dengan sangat rapat.

Jimin takut untuk mengajak sang gadis berbicara lebih dulu karena Hayoung sedari turun dari wahana nampak menghindari tatapan matanya.

"Hayoung, aku--"

"Ayo kita naik itu," belum sempat Jimin menyelesaikan kalimat, gadis itu keburu memotong seraya menunjuk Ferris Wheel.

Jimin pun mengangguk dan mengikuti langkah Hayoung yang berjalan didepannya.

***

"Dasar aneh..." gerutu Eunji saat menoleh ke sisi kiri dan memandangi orang yang sedang mengemudikan mobil disampingnya. "Belum ada beberapa menit lalu abis marah-marah gak jelas di kantin. Sekarang, dia bisa nyanyi riang gembira kaya lagi kelebihan gula!"

Just So You KnowNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ