24. SURAT DARI BELLA RESKANDI

413 33 28
                                    

"Jangan terpaku pada masa lalu yang kelam.Karena hadirnya diriku adalah untuk menemani langkahmu menuju masa depan yang cerah"

-->>🌟<<--

Sejak pagi hari, mading SMA Famor Alteiraski dikerubuni oleh banyak murid karena secarik kertas yang tertempel di permukaannya. Kertas itu berisi informasi dan pengumuman kalau pihak sekolah akan mengadakan acara hiking untuk kelas 12 sebagai kegiatan refreshing sebelum menghadapi ujian nasional. Kegiatan itu akan dipanitiai oleh guru-guru dan sebagian anggota Osis.

Rizukiana menatap kertas itu lalu tersenyum tipis. Sudah lama sekali ia tidak diberi tanggung jawab yang besar sebagai ketua Osis dalam sebuah acara di luar sekolah. Dia harus bekerja keras agar tidak ada seorangpun murid Famor Aleiraski yang meragukan kepemimpinannya.

"Keliatannya kamu semangat banget ya buat acara itu?"

Tiba-tiba seseorang menaruh dagunya diatas kepala Rizukiana. Kalian pasti sudah bisa menebak siapa orang itu. Siapa lagi kalau bukan Semi. Rizukiana tersenyum dan menatap keatas.

"Kak Semi juga bakal ikutan acara ini kan?"

"Iya... Karena ini wajib buat kelas 12, padahal acara ini tuh buat refreshing" gumam Semi.

Rizukiana membalikan badannya lalu menatap Semi dengan alis terangkat. "Kayaknya kakak gak terlalu minat sama acara ini ya?"

"Ya gitu... Karena kegiatan kayak gini tuh sebenernya udah terlalu sering aku ikutin. Khususnya kegiatan refreshing sebelum olimpiade" jelas Semi.

"Tapi kali ini kan beda"

Semi terdiam sejenak. Cowok itu tersenyum tipis lalu mengangguk setuju. "Iya beda"

"Kapan lagi coba kakak bisa ngabisin waktu bareng sama semua kelas 12 di Famor Alteiraski?" ujar Rizukiana.

"Tapi itu bukan alasan yang bikin aku bisa beranggapan kalau acara ini beda tau"

Rizukiana mengernyitkan alisnya. Tidak mengerti dengan apa yang Semi bicarakan. Lalu gadis itu bertanya. "Emang alasannya apa?"

"Karena ada kamu"

Perkataan Semi sontak membuat kedua pipi Rizukiana memanas. Padahal cowok itu hanya mengatakan hal yang sederhana. Tapi dampak dari perkataan itu dilihat darimanapun lebih dari kata sederhana.

"A-Apaan sih... Kak Semi receh" ujar Rizukiana dengan nada gugup.

Semi tertawa pelan ketika melihat ekspresi Rizukiana yang terlihat imut di matanya. "Bukan receh... Tapi emang kenyataannya kayak gitu"

Rizukiana menyatukan kedua tangannya lalu menatap manik hitam Semi dengan hangat. "Beberapa hari ke depan sampai acara kelas 12 selesai, kayaknya aku bakal sibuk banget deh..."

"Jadi...?" tanya Semi, menunggu lanjutan dari ucapan Rizukiana.

"Kalau sewaktu-waktu Kak Semi butuh aku dan aku gak ada di samping kakak. Maafin aku ya?" ujar Rizukiana.

Semi kembali tersenyum. Dia tidak menyangka kalau Rizukiana akan mengatakan hal ini kepadanya. Di satu sisi ini terlihat cukup berlebihan. Tapi di sisi lain Semi bahagia saat mengetahui fakta kalau Rizukiana khawatir tentangnya.

Tangan kanan Semi bergerak untuk mengelus puncak kepala Rizukiana dengan penuh kasih sayang. Cowok itu menatap hangat kekasihnya.

"Kamu tidak perlu berusaha untuk selalu ada buat aku. Karena aku yang akan selalu ada buat kamu. Kalau kamu mau janji gak bakal tinggalin aku sampai kapanpun, buat aku itu aja udah lebih dari cukup" ujar Semi kepada Rizukiana. Membuat gadis itu tersenyum manis dan mengangguk.

MY SWEET BOYFRIENDWhere stories live. Discover now