20. RABU, 12 JANUARI🌟

510 49 26
                                    

"Dekomposer ialah organisme pengubah bahan organik dari organisme mati jadi senyawa anorganik. Kamu ialah gadis yang mengubah diriku dari lelaki penutup hati jadi lelaki yang sering jatuh hati"

-->>🌟<<--

"Aku anter pulang ya? Udah malem nih"

Rizukiana menggeleng keras ketika mendengar tawaran Semi untuk yang ketiga kalinya. Saat ini kedua orang itu tengah berada di depan sebuah kedai kopi. Setelah motor Semi diperbaiki, mereka memilih untuk membeli kopi di kedai terdekat.

"Ini masih jam 7 lewat 15 menit loh" ujar Rizukiana dengan nada sedikit tidak terima.

"Gak baik cewek keluar malem-malem. Udah, aku anterin pulang aja ya? Pasti Abang kamu lagi nyariin"

"Pokoknya gak mau!" kukuh Rizukiana.

"Kenapa?" tanya Semi.

Rizukiana menyeruput kopi machiato yang ada di tangannya. Lalu gadis itu melirik kearah Semi. "Aku mau mastiin dulu kalau Kak Semi udah pulang dan istirahat di rumah"

"Kenapa?" lagi-lagi Semi bertanya.

"Sebelum jatuh dari motor, Kak Semi lagi kalut kan? Meskipun kita udah ngelurusin semuanya, aku yakin kalau pikiran Kak Semi belum sepenuhnya kembali seperti semula. Dan lagi luka Kak Semi masih baru. Aku gak mau Kak Semi keluyuran dalam keadaan kayak gini, nanti kalau jatuh siapa yang mau nolongin coba? Dedemit?" ujar Rizukiana dengan rinci.

Semi tersenyum jahil. Cowok itu mendekatkan wajahnya ke telinga Rizukiana lalu membisikan sesuatu. Hal yang membuat sang empunya merinding hebat dengan wajah dan telinga yang memerah.

"Jadi ceritanya kamu lagi khawatir, nih?" bisik Semi dengan nada menggoda.

"A-Apaan sih?! Aku tuh gak khawatir, aku cuman mengantisipasi!" jawab Rizukiana terbata-bata.

"Perasaan tadi kamu lagi jujur-jujurnya loh, kok sekarang jadi malu-malu onta gini sih?"

Celetukan Semi langsung mendapat gaplokan dari Rizukiana tepat di bahu cowok itu. Dia meringis pelan dan geleng-geleng kepala. "Lagi-lagi nih bahu jadi korban gaplokan cewek..."

"Jadi bahu kamu sering dipukulin sama cewek ya?" tanya Rizukiana dengan nada pelan.

'Yah gak heran sih, dia kan cowok populer... Dikelilingi atau berinteraksi sama banyak cewek udah bukan hal aneh bagi Kak Semi' batin Rizukiana.

"Selain malu-malu onta, sekarang kamu kok jadi insecure gini sih?" tanya Semi.

"Hmm... Kak Semi baca pikiran aku lagi, ya?" tanya Rizukiana sembari tersenyum.

Semi menarik nafas perlahan lalu mengubah posisinya agar menghadap kearah Rizukiana. Cowok itu menatap Rizukiana dengan lekat. Kedua sudut bibirnya mengulas senyum manis yang bisa menghipnotis cewek manapun agar tidak mengalihkan pandangan kearah lain.

"Dengar Rizukiana... Bahuku memang pernah tersentuh oleh banyak cewek, tetapi hatiku hanya bisa tersentuh oleh setiap tingkah lakumu saja. Terserah mau percaya atau enggak, tapi aku bukan tipe orang yang sering membohongi perasaan sendiri. Jika aku mendeklarasikan bahwa hatiku telah terpikat pada dirimu, maka itulah kenyataannya" ujar Semi pada Rizukiana.

"Enggak, aku emang udah percaya sepenuhnya kok sama Kak Semi" sahut Rizukiana.

"Bagus kalau gitu" Semi mengalihkan pandangannya kearah lain lalu kembali berbicara. "Kalau kamu gak mau pulang, terus kamu mau ngapain?"

"Hmm... Untuk sekarang lebih baik aku ikut sama Kak Semi aja sampe di depan rumah Kakak. Abis itu aku pulang naik kendaraan umum" saran Rizukiana.

Kedua alis Semi mengkerut, tidak terima dengan pernyataan yang Rizukiana katakan. Kemudian cowok itupun menggeleng keras.

MY SWEET BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang