3. RIZUKIANA HAJISA SIREGAR

1.1K 116 61
                                    

"Lo cewek pertama yang berani ngomong kalau gue cowok yang gak beres"

-->>🌟<<--

Saat ini Semi, Rayanikki, dan juga Rifqi tengah berjalan di trotoar dengan muka masam. Entah karena kebetulan atau apa, setelah selesai latihan basket ketiga orang itu mengalami nasib buruk atau ketidakberuntungan yang serupa. Mereka harus pulang dengan berjalan kaki sampai ke rumah masing-masing.

Motor Semi mengalami kebocoran ban yang cukup parah sehingga harus ditunda cukup lama di bengkel. Motor Rayanikki dipinjam oleh sepupunya, sehingga dari awal berangkat sekolah dia terpaksa menebeng di motor Semi. Oleh karenanya saat ini mau tidak mau dia juga harus pulang dengan berjalan kaki.

Sedangkan Rifqi tengah menjalankan hukuman dari sang ayahanda. Karena ketahuan ikut geng-gengan di SMA Famor Alteiraski, motor Rifqi disita selama 5 hari. Selama motornya disita, Rifqi harus diantar jemput oleh supir pribadi keluarganya. Namun hari ini supirnya tidak bisa menjemput Rifqi karena mobil yang dikendarai oleh supir tersebut mendadak mogok.

Sebenarnya mereka bertiga bisa saja pulang naik kendaraan umum atau menebeng dengan teman-teman mereka. Tetapi akibat ulah sang pelatih, pada akhirnya mereka hanya bisa pulang dengan berjalan kaki.

"Semi kebanyakan argumentasi, Rifqi kebanyakan nyinyir, Rayanikki kebanyakan marah. Saya baru tau kalau pemain yang bisa diandalkan disini itu mayoritas gak bisa dilatih dengan cara yang normal. Pasti ada aja yang dilebih-lebihin. Pokoknya kalian saya hukum! Kalian bertiga harus pulang jalan kaki dari sini sampe rumah! Gak boleh naik kendaraan umum, apalagi nebeng ke temen! Yang ngasih tebengan buat mereka gak bakal dimasukin ke tim inti! Saya ngelakuin hal ini bukan cuma buat ngehukum kalian, tapi ini juga buat ngelatih fisik kalian. Jadi no komen!" Itulah penjelasan dari sang pelatih.

Semi menghela nafas gusar lalu menendang batu yang dirasa menghalangi jalannya. "Sial!"

"Ini yang ke-26 kalinya Semi bilang sial" gumam Rayanikki.

"Ini yang ke-26 kalinya juga Kak Semi nendang batu" lanjut Rifqi.

Entah itu karena kebetulan, karena jenuh, atau karena apa. Kedua cowok itu bisa menghitung ucapan dan perbuatan Semi selama di perjalanan. Lagi pula disaat-saat seperti ini, Semi cukup mudah untuk ditebak.

Semi melipat tangannya di depan dada lantas bergumam pelan. "Hmm, gue baru tau kalau ditegur sama pelatih sendiri rasanya bakal sefrustasi ini."

"Lebay lo!" sentak Rayanikki dengan nada sarkasme khas miliknya yang langsung membuat Semi kicep.

"Ditegur dikit aja langsung frustasi. Lo orang atau bukan Bang? Gampang banget buat jatuh" ujar Rifqi logis.

Rayanikki tertawa renyah. Dia pun mendekat ke arah Rifqi lalu membisikan sesuatu. "Biasa. Orang modelan Semi yang punya IQ 176 kesannya agak-agak kurang normal gitu"

"Masih sempet-sempetnya kalian ngatain gue" ucap Semi sembari mendudukan bokongnya di bangku yang berjajar di trotoar.

Rayanikki dan Rifqi saling menatap dan hanya mengendikkan bahu acuh. Mereka berdua pun duduk di samping Semi. Kalian pasti bertanya-tanya kenapa hubungan ketiga orang itu menjadi sebaik ini? Bukankah diawal pertemuan mereka sangat tidak akur?

Sejak tim inti diharuskan latihan basket sepulang sekolah tiap hari, Rifqi memperbaiki hubungannya dengan para seniornya. Dengan alasan kalau dia dan para seniornya tidak akur, tim basket SMA Famor Alteiraski tidak akan bisa memenangkan kompetisi yang diadakan beberapa sebentar lagi.

"Padahal kita latihan basket tiap hari. Tapi kok pelatih masih aja ngasih hukuman buat kita ya? Bingung gue" Semi menggerutu.

"Lo lagi curhat?" tanya Rayanikki dan Rifqi secara serentak. Membuat Semi semakin kesal mendengarnya.

MY SWEET BOYFRIENDWhere stories live. Discover now