"Kau tak akan bisa merebut Taehnai kembali dariku Jennie! Jika kau berani menyentuh Taehnai atau bahkan mengambilnya kembali, akan aku pastikan kau akan lebih menderita dari hari ini!" Ucap Taehyung tajam, membuat Hyun terdiam sejenak, lalu...

"Aku akan melaporkan mu pada pihak yang berwajib karena kau telah mengancam ku!" Jawab Hyun dengan mata berkaca-kaca.

"Lakukan lah! Sebelum semua itu terjadi, aku akan membawa Taehnai lebih dulu jauh dari hidupmu" Taehyung benar-benar serius dengan ucapannya.

"KENAPA KAU JAHAT SEKALI KIM TAEHYUNG! BELUM PUAS KAU MENYAKITI SEORANG WANITA SELAMA INI HAH!" teriak Jennie menggema ke seluruh ruangan serta menangis kencang.

"Karena aku membenci tindakan memalukan mu itu Jennie" ujar Taehyung membuat Jennie terdiam, lalu setelahnya Jennie keluar dari rumah itu dengan hati yang sakit.

.
.

Di perjalanan, Jennie mengemudikan mobil yang ia sewa dengan kecepatan yang cukup tinggi. Tak peduli dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Aku benci dirimu Kim Taehyung..

Aku benci kau memperlakukan Jennie seperti ini..

Aku juga membenci diriku yang selalu membuat masalah dalam hidup Jennie..

Aku benci semua ini..

Kenapa sakit sekali rasanya saat tau saudara ku ternyata tak bahagia dan malah justru di sakiti oleh suaminya sendiri..

Aku menyesal karena telah bertukar posisi padamu dulu Jen..

Maafkan aku, aku tak bisa membuat mu senang..

Aku selalu jahat padamu..

Bahkan aku selalu bertindak semauku padamu Jen..

Aku ini kakak yang buruk untukmu..

Seharusnya aku yang menanggung semuanya Jen.. bukan dirimu..

Hiks..
Hiks..
Hiks..

Aku benci diriku sendiri..

Bahkan saat aku bertukar posisi dengan mu saat itu, aku membuat kesalahan dengan membuat Taehyung mencintaimu dengan cara yang salah..

Salahkan semuanya padaku Jen..

Bukan kau yang harus menanggungnya, tapi aku..

Aku yang telah memaksa Lisa untuk memberiku obat pengaruh itu..

Dan aku juga yang telah memaksa mu menuruti cara burukku..

Aku menyesal Jennie, maafkan aku..

Ucap Hyun seraya memukul-mukul stir didepannya, ia juga sesekali menjambak rambutnya karena menyesal.

Teriakan demi teriakan sudah Hyun lakukan, namun rasa menyesal itu tak kunjung mereda.

Ia menggigit kuku jarinya agar rasa kesalnya bisa berkurang sedikit, memejamkan beberapa detik matanya, hingga.. tin..tin..tin

Suara klakson mobil lain membuat Hyun terlonjak kaget, hampir saja ia mengalami kecelakaan. Hyun menepikan sedikit mobilnya ke pinggir, lalu setelahnya ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Menangis dalam diam untuk mengurangi sedikit beban di hatinya.

Setelah beberapa menit berhenti akhirnya hyun kembali melajukan mobilnya menuju tempat penginapannya dengan Taeyong.

Menghapus air matanya, menarik nafas panjang lalu tersenyum masam.

.

"Bagaimana Hyun" ujar Taeyong tiba-tiba saat Hyun baru masuk kedalam.

Hyun hanya mampu menggelengkan wajahnya seraya menunduk, ia tak mampu lagi berkata apapun apalagi menatap Taeyong karena luka di sudut bibirnya.

"Hyun" ujar Taeyong lembut seraya berjalan mendekati Hyun.

Hyun masih enggan menatap wajah Taeyong.

"Hyun ada ap---- ada apa dengan wajahmu Hyun" ujar Taeyong menarik dagu Hyun agar bisa menatapnya, lalu selanjutnya ia terkejut saat melihat wajah Hyun yang sedikit memar.

Hyun langsung memeluk tubuh Taeyong, menenggelamkan wajahnya di dada Taeyong seraya menangis sesegukan.

"hiks.."

"Aku gagal Tae, aku gagal membuat Jennie bahagia hiks.."

"Aku gagal merebut Taehnai kembali"

"Aku tak bisa membuat semuanya kembali seperti dulu hiks"

Taeyong masih belum mengerti apa yang di maksud Hyun semuanya.

"Apa maksud mu heum? Dan kenapa kau terluka?" ujar Taeyong pelan seraya mengusap2 punggung Hyun pelan sebagai penenang.

"Dia pria Yang sangat jahat, dia brengsek! Dia mengancam akan menjauhkan Taehnai dari Jennie, bahkan dia menampar ku! Aku tak masalah akan hal itu, tapi yang membuatku menangis sekarang adalah karena aku menyesal Tae hiks.." Taeyong mengeram kesal saat tau Taehyung menampar kekasihnya, ralat sahabat dekatnya.

"Aku menyesal karena telah membuat Jennie menderita, aku menyesal melakukan semua ini Tae hiks.. ini semua salah ku, ini harusnya terjadi padaku dan bukan pada Jennie. Bahkan aku selalu berbuat jahat pada Jennie, sejak kecil hingga sekarang Jennie tak pernah merasakan kebahagiaan hiks.. dan sekarang aku menambah penderitaan nya lagi. Aku menyesal Tae, aku bukanlah kakak yang baik untuknya. Hatiku sangat sakit saat tau Taehyung bersikap seperti itu pada Jennie, ku pikir Jennie akan senang. Tapi, dugaan ku itu salah, aku terlalu jahat karena terus menyusahkan nya. Ku rasa dia sangat membenciku saat ini Tae hiks.." ujar Hyun mengeluarkan segala rasa sesal di hatinya dengan menangis di pelukan Taeyong.

Taeyong tertegun mendengar segala penyesalan yang selama ini di pendam oleh Hyun. Apa ia semenyesal itu hingga menangis pilu seperti ini ataukah ada hal yang belum ia tahu.

Taeyong menarik nafas panjang, jujur ia juga ikutan sedih melihat Hyun yang seperti ini. Di peluknya tubuh ringkih itu lebih erat, mencium pucuk kepala Hyun seraya memejamkan mata.

"Ku mohon jangan seperti ini Hyun, pikirkan lah kondisi mu saat ini. Aku sedih jika melihatmu seperti ini, ku mohon berhentilah menangis" ujar Taeyong lembut seraya mengusap punggung Hyun.

"Tae.." ujar Hyun seraya mengendurkan sedikit pelukannya kemudian mendongak sedikit untuk menatap wajah Taeyong.

"Ada apa heum? Kau mau makan" sahut Taeyong dan di balas gelengan kepala oleh Hyun.

"Temani aku besok untuk menemui Jennie" ujar Hyun dengan tatapan memohon.

Taeyong tak tega melihat wajah memelas Hyun, akhirnya mau tak mau dia harus menuruti nya.

"Baiklah" jawab Taeyong setelah menghela nafas panjang.

"Terimakasih, kau memang pria terbaik setelah appa dan Oppa ku.. terimakasih Tae" ujar Hyun kembali memeluk erat Taeyong sesekali menciumi parfume yang menempel di baju Taeyong kemudian tersenyum.





TBC

Vote comment 🙏
Follow juga 🙏

Late Love (KTH)Where stories live. Discover now