12. kecewa

3.2K 234 21
                                    

HAPPY...READING💜







"Aku tau kau sedang bersama Jisoo Taehyung-ah" monolog Jennie.

Tak lama setelahnya datanglah orang suruhan Taehyung untuk menjemput Jennie.

.
.

Di mobil jennie hanya melamun sambil menatap kosong jalanan. Pikirannya sudah menerawang jauh tentang Jisoo dan juga Taehyung, apakah akan sulit baginya untuk memisahkan mereka berdua.

"Em.. pak, apa anda tahu mengapa Taehyung tidak bisa menjemput saya" tanya Jennie memecah keheningan di dalam mobil.

"Maaf nyonya, tadi tuan bilang dia sedang ada urusan bersama nona Jisoo" jawab pak supir jujur.

"Apa anda tau mereka kemana?" Tanya Jennie penasaran.

"Maaf nyonya, saya tidak tahu" jawab supir lagi fokus ke depan.

Lalu Jennie hanya mengangguk menanggapinya jawaban supir tadi.

.
.
Tak terasa mobil yang di tumpangi Jennie tadi telah sampai di apartemennya.

Jennie yang datang langsung di sambut hangat oleh bibi Han selaku pelayan di apartemennya.

"Sebaiknya nyonya langsung istirahat saja dulu di kamar" ucap bibi Han seraya menuntun Jennie berjalan.

"Tidak bi, saya sudah sehat kok" Jennie mengulas kan senyumnya pada wanita paruh baya yang ia anggap seperti ibunya sendiri.

"Oh ya bi, Taehyung dimana? Apa dia belum pulang" tanya Jennie padahal ia sudah tau sendiri jawabannya.

"Tuan belum pulang nyonya, tadi dia bilang kemungkinan tuan pulang agak malam" ucap bibi Han seraya menunduk, entah apa yang ia di lihat di lantai itu.

Jennie hanya mengangguk dan berjalan pelan memasuki kamar miliknya itu.

.
.
.

Di cafe

"Taehyung-ah" ucap Jisoo yang memperhatikan wajah Taehyung serius.

"Ada apa chagi heum?" ucapnya menanggapi Jisoo seraya tersenyum manis.

"Kenapa kau masih mencintaiku" ucapnya lagi dengan nada serius.

"Memangnya kenapa? Apa aku salah?" kini Taehyung menatapnya balik dengan wajah serius.

"Tidak, aku hanya merasa bersalah kepada Jennie" dengan nada sebersalah mungkin Jisoo mengatakannya.

Tapi aku senang tae- lanjutnya lagi dalam hati.

"Tidak perlu merasa bersalah seperti itu Jisoo-ya, kau tidak salah. Sudah berapa kali bukan aku katakan jangan  menyalahkan dirimu" ucap Taehyung selembut mungkin.

"Disini aku hanya merasa seperti orang ketiga yang tak tahu di malunya menjadi kekasihmu Tae" ujar Jisoo seraya menunjukkan ekspresi semenyedihkan mungkin, padahal jauh di dalam hati ia sangat merasa senang karena Taehyung-nya berpihak padanya.

"Kalau begitu aku akan menceraikannya saja, dan merelakan seluruh aset2 ku di ambil lagi oleh appa demi menikahimu" akhirnya Taehyung memutuskan, tapi entahlah itu akan terjadi atau tidak ia juga bingung.

Jisoo berpikir sejenak menanggapi ucapan Taehyung barusan, di dalam hatinya sungguh menginginkan Taehyung, namun di sisi lain ia tak boleh egois. Bukankah aset lebih penting bagi taehyung, ia tak akan merusak keinginan Taehyung untuk mempertahankan seluruh asetnya.

"Tidak tidak, kau tidak boleh menceraikannya. Bukankah aset adalah hidupmu Tae, jika kau kehilangan seluruh asetmu aku tak menjamin kau akan hidup" ucap Jisoo yang bisa di bilang candaan sekaligus sindiran.

Late Love (KTH)Where stories live. Discover now