F O R T Y

1.4K 127 7
                                    

Jam menunjukan pukul dua malam, tapi jaehyun belum juga pulang. Yeri menghela nafas panjang dan kembali memperhatikan ponsel yang kini ada di genggamannya.

Yeri menajamkan pendengarannya saat mendengar suara mobil yang perlahan masuk ke dalam pekarangan rumahnya dengan jaehyun, yeri berjalan cepat ke arah jendela yang mengarah langsung pada halaman depan, yeri melihat mobil jaehyun yang masuk ke dalam halaman rumah.

Yeri berlari kearah kamarnya dan segera mengambil posisi agar jaehyun percaya bahwa sebenarnya ia sudah tertidur sedari tadi. Ia menarik selimut dan langsung menutupnya sebatas dada lalu memejamkan matanya.

Yeri menajamkan pendengarannya saat mendengar suara pintu utama di buka dan langkah kaki yang semakin mendekat ke arah kamarnya.

CEKLEK..!

Jaehyun mengedarkan pandangannya di sekitar dalam kamar dan menemukan yeri yang sudah terlelap di atas tempat tidur mereka, jaehyun menghela nafasnya lega lalu kembali menutup pintu kamarnya hati-hati dan keluar dari kamar mereka.

Detik selanjutnya jaehyun mendengar suara dering ponsel yang tidak jauh darinya, suara dering ponsel tersebut sangat tidak asing bagi jaehyun, ia mengedarkan pandangan dan menemukan ponselnya yang tergeletak di atas meja dapur.

Jaehyun mengambil ponselnya lalu melihat nama yang tertera di layar ponselnya. Raut wajah jaehyun berubah begitu saja saat melihat siapa yang baru saja menelponnya.

Tanpa berlama-lama lagi jaehyun langsung mengangkat telfon tersebut sembari perlahan berjalan ke arah ruang tamu yang tidak jauh darinya.

"Halo."

"Hi jaehyun. Aku dari tadi telfon kamu, kenapa ga diangkat? Even you don't read my message. Why baby?"

"Mulai sekarang kamu gausah hubungin atau ketemu aku lagi, if necessary delete my contacts from your phone. It's quite a relief for me."

"Quite a relief? What do you mean? Coba to the point aja."

"Aku ga mau punya hubungan apapun sama kamu. Please understand me."

"Jaehyun, tapi-"

"Ga bisa ray."

"Kenapa kamu tiba-tiba mikir gini? Pasti karena istri kamu itu kan?"

"Ga ada sangkut pautnya sama dia, ini seratus persen keinginan aku. Jadi tolong ngertiin."

"The f*ck! Bad liar, i don't trust you."

"Up to you, terserah mau nganggep gimana because i don't care about you anymore. Thank you and good bye."

Tut.

Jaehyun memastikan sambungan telfonnya sepihak, lalu melempar asal ponselnya ke arah sofa yang tidak jauh dari tempat dirinya berdiri. Jaehyun memijat pangkal hidungnya yang sedikit pening.

CTAAR..!

Jaehyun terperanjat di tempatnya saat mendengar suara petir yang sangat kencang disusul dengan kilatan cahaya terang. Jaehyun melihat ke arah luar pintu rumahnya yang masih terbuka. Perlahan air hujan menetes sampai terlihat hujan deras di luar rumahnya.

Jaehyun yang berjalan mendekati pintu rumahnya langsung menutup pintunya dan tidak lupa juga untuk menguncinya. Di tempatnya jaehyun berbalik dan menemukan yeri yang sedang menatap kearahnya.

Alis kiri jaehyun menaik perlahan sampai terlihat jaehyun menautkan kedua alisnya sembari menatap yeri yang belum berubah dari posisinya.

"Belum ti-"

[END] Mann || Jung Jaehyun ft. Kim YerimOnde as histórias ganham vida. Descobre agora