S E V E N T E E N

2.3K 212 4
                                    

"Jaehyun! Jadi beneran?"

"Dibilangin ga percaya." Jaehyun terus melanjutkan jalan nya ke kamar.

"Bohong ya lo?"

"Terserah mau percaya atau nggak." Jaehyun duduk di pinggiran tempat tidurnya dan yeri pun duduk di sebelah jaehyun.

"Seriusan jaehyun."

"Ya saya juga serius."

"Ada bukti?"

"Perlu bukti?"

"Ya perlu lah, biar gue yakin kalau lo itu lin."

"Even, we both have hope for the future, right?"

"Hope? Apaan?"

"Yer, kok kamu beneran pikun si?"

"Heh, pikun-pikun."

"Ya emang bener, masa udah lupa."

"Ih beneran."

"Kalau mau bukti nanti saya kasih tau, besok ada kelas?"

"Ada pagi juga."

"Pulang jam berapa?"

"Sekitar jam 4."

"Bagus, nanti pulang dari kantor. Saya langsung jemput kamu ke kampus dan langsung ke rumah saya."

"Ngapain?"

"Kata nya perlu bukti kan?"

"Ada di rumah lo?"

Jaehyun mengangguk. "..emang lo udah ga sakit?" Tanya yeri lagi.

"Ini juga nggak, tapi kamu maksa kan buat saya ga kerja."

"Kan mengantisipasi."

"Kalau saya sakit, kalau kamu ada di samping saya, saya pasti cepet sembuh."

"Ngalus aja terus."

"Eh, kok ngalus. Saya ngomong fakta. Besok jam pulang kampus saya tunggu di gerbang lagi. Jangan kabur lagi ya."

"Iya maaf."

▪️▪️▪️

"Yeri, tidur. Udah malem, jangan begadang terus kamu."

"Tanggung banget, dikit lagi beres."

"Ngerjain apa?" Jaehyun menghampiri yeri yang sedang diam di balkon depan kamar nya dan duduk di kursi yang ada tepat di depan yeri.

"Proposal penelitian."

"Ga bisa besok lagi?"

"Masalah nya besok file nya harus udah ada di tangan dosen, ga mungkin santai-santai aja."

"Tau gitu kamu tadi ke kampus aja gausah jagain saya, jadi ketinggalan kan?"

"Udah gapapa kali."

[END] Mann || Jung Jaehyun ft. Kim YerimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang