F I F T E E N

2.6K 227 20
                                    

"Saya pergi dulu, kalau ada apa-apa telfon saya." Yeri mengangguk untuk merespon omongan jaehyun.

CHUP..!

"Jaehyun!"

"Kenapa? Dibilangin saya ga rabies. Saya takut kangen, nanti saya lembur, pulang nya lebih lama." Jelas jaehyun.

"Yaudah kalau lembur mah lembur aja."

"Ya kamu emang ga akan kangen sama saya?"

"Kangen sama lo? Hih, pede."

"Yaudah saya pergi lagi ya, dah."

"Iya, kalau capek ga usah di paksa." Ucap yeri pada jaehyun, jaehyun hanya mengacungkan jempol nya mengiyakan perkataan yeri sembari berjalan keluar dari apartemen mereka.

Walaupun yeri tidak suka dengan jaehyun setidaknya jaehyun sudah perhatian pada nya, yeri pun seharusnya seperti itu untuk menjalankan kewajiban nya sebagai istri jaehyun.

Skip.

TOK..TOK..!

"Iya sebentar!" Yeri meninggalkan acara masak nya dan membukakan pintu apartemen untuk melihat siapa yang baru saja datang ke apartemen nya bersama jaehyun.

Yeri berpikir itu bukan jaehyun, karena jika jaehyun yang datang dia tidak akan memencet bel terlebih dahulu, dia akan langsung masuk ke dalam karena jaehyun mengetahui password apartemen nya. Lagipula, jaehyun mengatakan bahwa dirinya akan lembur di kantornya. Yeri pikir ini belum masuk jam pulang jaehyun.

Tapi jika itu bukan jaehyun, lantas siapa yang bertamu pada malam hari seperti ini?

CEKLEK..!

Yeri melihat seseorang yang sangat tidak asing bagi nya. "J-jaehyun?!" Yeri terkejut saat melihat kondisi jaehyun di balik pintu.

Dasi yang sudah longgar, rambut yang sedikit basah, keringat dimana-mana, bibir pucat dan sedikit gemetar bahkan nafas nya pun tidak beraturan. Yeri segera menarik tangan jaehyun untuk masuk ke dalam apartemen.

Setelah jaehyun masuk ke dalam apartemen, yeri menutup pintu nya kembali bahkan langsung menguncinya.

"Lo kenapa, jaehyun?" Jaehyun tidak menjawab, badan nya lemas sampai akhirnya jaehyun memeluk yeri dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher yeri.

Yeri terkejut tapi dia tidak berontak, dia masih memiliki perasaan untuk menolak jaehyun. Posisi saat ini jaehyun sedang lemas. Yeri menuntun jaehyun untuk duduk di sofa yang paling dekat dengan mereka berdiri.

Jaehyun duduk di sofa dan menyenderkan tubuhnya di punggung sofa, yeri membukakan jas yang di gunakan jaehyun. Terlihat kemeja dalam yang jaehyun kenakan sedikit basah terkena keringat nya.

Yeri menaruh jas jaehyun di pangkuannya dan mengecek kening jaehyun dengan punggung tangannya, panas.

"Yaampun jaehyun, kata gue juga kalau capek jangan di paksain, batu bang-"

GREP..!

"Jae-"

"Shutt, sebentar aja." Jaehyun mengeratkan pelukannya pada yeri, lagi-lagi yeri tidak berontak.

Tangan yeri terulur untuk mengusap punggung lebar jaehyun, jaehyun menaruh wajahnya di pundak yeri sembari memejamkan mata nya.

"Dibilangin ngeyel banget, kalau kaya gini siapa yang ngerasain, hm?"

Jaehyun memilih untuk diam, tidak menjawab pertanyaan yeri. Jaehyun merasa nyaman saat berpelukan dengan yeri, seperti menemukan sesuatu yang sempat hilang lama, begitupun dengan yeri.

[END] Mann || Jung Jaehyun ft. Kim YerimWhere stories live. Discover now