[END] Mann || Jung Jaehyun ft. Kim Yerim

N I N E

"Bang, jalan - jalan yuk. Udah lama ga jalan - jalan bareng, emang lo ga kangen sama adek lo yang canteek ini?"

"Kagak."

"Oke fix, mulai sekarang kita kemusuhan ya."

"Bang, mamah sama papah kemana?" Tanya yeri pada Suho yang fokus menonton acara televisi.

"Papah kerja, kalau mamah ada arisan di komplek belakang, Napa?"

"Laper."

"Makan sono, mamah udah masak."

"Temenin."

"Ga ga ga, makan aja sendiri. Lagian itu dapur dari sini juga keliatan."

"Ish bang, temenin doang."

"Masih pagi yer, kagak mungkin ada setan."

"Pagi apaan udah siang."

"Mager, sono." Suho sedikit mendorong yeri agar menjauh dari nya.

"Ck.." Yeri pergi dari ruang tamu dan jalan ke dapur dan sarapan sendiri, suho benar - benar tidak mau menemani yeri sarapan.

Yeri makan dengan tenang, sesekali melirik ke arah ruang tamu tempat suho menonton televisi. Sebenarnya yeri bosan jika makan sendiri, tapi mau seperti apalagi Suho sudah sarapan, akibat dia bangun terlambat.

Selesai dengan makan nya yeri kembali ke ruang tamu dan duduk tepat di sebelah suho.

"Bang jalan-jalan nyok, bosen gau dirumah terus."

"Mager.."

"Ayolah bang, ajakin anak komplek sekalian. Banyak temen Lo kan disini?"

"Ya mereka pada quality time sama pacarnya."

"Lo nggak?"

"Mau ngeledek Lo?"

"Ya nggak, kan gue nanya doang."

"Kagak ada nanya gitu, lebih tepatnya nyindir."

"Buset bang, pikiran Lo negatif terus sama adeknya juga."

Suho tersenyum. "Negatif? Apaan tu?"

"Hih, dasar otak yadong. Enyah lo!" Yeri meraih bantal yang ada di samping nya dan melemparkannya tepat pada wajah suho, tapi Suho hanya tertawa.

"Ck, bang. Jalan-jalan bang, emang lo ga bosen dirumah aja?" Tanya yeri lagi.

"Males gue, ajakin si jaehyun aja sana." Suruh suho pada yeri yang membuat yeri memanyunkan bibirnya.

"Hilih, gamau gue sama si jaehyun mah."

"Kenapa?"

"Ga suka, males, ribet, tukang ngatur, semua jadi satu di dia. Di tambah dia itu orang nya sok misterius, sok tau gue. Padahal dia bukan siapa - siapa gue sebelum ada nya perjodohan. Um ralat, cuma sebatas tetangga, right?"

"Serius lo gatau dia?" Tanya suho tanpa menjawab pertanyaan yeri sebelumnya yeri lontarkan.

"Siapa lagi si anjir! Kagak tau gue! Bodo amat! Kagak penting juga gue ngurusin dia."