T W O

4.9K 374 21
                                    

"Jodohin!?" Teriak yeri bersamaan dengan jaehyun.

"Papah tau yeri kaget, dan om juga tau kalau jaehyun kaget. Tapi itu kenyataan nya, kita bakal jodohin kalian berdua."

"Tapi kenapa pah? Papah ga percaya kalau yeri udah dewasa? Yeri udah gede loh pah, bukan anak kecil yang harus terus menerus di jagain. Yeri juga yakin kalau yeri bisa nentuin pilihan yeri sendiri."

"Kamu harus mau yer."

"Tapi kenapa? Kasih penjelasan ke yeri, ga mudah loh pah buat nerima gitu aja."

"Ya papah tau, tapi papah bakal kasih alesan tapi nanti. Sekarang kamu terima dulu."

"Itu pemaksaan pah, yeri ga mau. Yeri masih pengen kuliah."

"Itu ga akan ganggu pendidikan kamu. Cuma status kamu sebagai istri jaehyun, pendamping jaehyun."

"Apa ada alesan yang bisa bikin yeri terima? Kasih tau yeri sekarang."

"Dek, kok lo jadi gini sih. Terima aja, jangan jadi pembangkangan gini dong." Ucap Suho pada yeri, yeri seketika menatap suho.

"Lo ga ngerti posisi gue bang, disini gue yang harus ngejalanin dan bukan lo."

"Iya gue tau, tapi ga kaya gini juga dong."

"Oke, papah bakal kasih tau satu alesan yang bikin kita mau ngejodohin kalian. Papah sama mamah mau pergi."

"P-pergi? Pergi kemana?"

"Papah sama mamah bakal pergi ke singapura, dan ga tau bakal pulang kapan. Cuma om hajoon yang bisa papah percaya disini, selain itu papah ga bisa percaya ke sembarang orang."

"Kan ada bang suho."

"Bang suho juga bakal ikut kesana, tapi emang ga selama papah sama mamah. Jadi tolong terima perjodohan ini."

"Yeri bisa jaga diri sendiri pah, please. Pernikahan bukan untuk main - main."

"Papah sama mamah ga main - main, menjodohkan kalian berdua juga sudah memang perjanjian antara papah sama om hajoon."

"Ck, pah-"

"Kamu sudah terlalu banyak omong." Seketika yeri langsung menatap laki - laki yang ada di depan nya itu.

"Saya juga baru tau tentang perjodohan hari ini, dan saya juga jelas terkejut. Tapi bisa ngertiin papah sama mamah kamu? Mereka khawatir sama kamu."

"Terus lo bakal terima perjodohan ini gitu aja? Lo mau dijodohin sama orang yang jelas - jelas ga lo kenal? Lo belum tau sifat asli nya kan? Lo mau?"

"Saya tidak masalah selagi saya bisa membahagiakan kedua orang tua saya. Selagi saya bisa kenapa harus jadi masalah?"

"Ck, gue masih kuliah dan gue juga-"

"Saya juga tidak akan mengganggu pendidikan kamu. Ya kamu kuliah, ya kuliah saja. Tapi saya yang akan bertanggung jawab atas semua nya, karena kamu istri saya."

"Daeho, kita lebih baik pergi dari sini. Biar mereka yang membicarakan selanjutnya." Ucap hajoon pada daeho.

"Yeri, papah tinggal kamu berdua sama jaehyun di sini. Diskusikan baik - baik untuk kedepannya, papah tunggu kabar baik nya." Daeho, Felly, hajoon, Jeslyn dan Suho pergi meninggalkan jaehyun berdua dengan yeri.

"Do you hear it? Papah kamu berharap kamu buat kasih kabar baik, apa kamu bakal kecewain kedua orang tua kamu gitu aja? Kamu ga kasian sama mereka? Mereka cuma minta satu permintaan, cuma satu. Kamu ga inget semua pengorbanan yang udah orang tua kamu kasih buat kamu? Dan kamu ga mau bales itu? Cuma satu yeri. Inget ya, orang tua ga bakal bikin anak nya kecewa, orang tua ga pernah ngasih yang buruk buat anak nya."

"Ya gue paham, tapi apa jadi nya kalau gue nikah sama orang yang bener - bener gue ga kenal. Gue ga tau sifat asli nya. Apa gue bisa percaya gitu aja?"

"Apa muka saya kurang meyakinkan buat meyakini kamu kalau saya ga akan pernah ngecewaiin kamu? Saya ngecewaiin kamu, sama saja seperti saya mengecewakan kedua orang tua saya. Dan saya ga pernah main - main dengan omongan saya."

"Apa yang bisa gue percaya? Gue ketemu lo aja belum pernah, ini first gue liat lo. Dan lo, udah banyak mengintimidasi gue."

"Pembuktian nggak cukup hanya sehari, bahkan hanya saat ini. Dan yang saya tau, orang tua kamu bakal berangkat dua minggu lagi dan kamu belum bisa yakinin hati kamu? Orang tua kamu cuma khawatir kalau kamu sendiri disini, yang saya tau juga keluarga kamu ga ada yang disini kan?"

"Sebenernya lo siapa si? Kenapa lo banyak tau tentang keluarga gue? Apa jangan - jangan lo penguntit keluarga-"

"Buang pikiran itu jauh - jauh, sebelum pertemuan ini di adakan orang tua kamu pernah kerumah dan menceritakan semua nya. Mereka bilang, kalau mereka bakal pergi termasuk kakak kamu. Dan apa kamu tau yang orang tua saya bilang dan orang tua kamu bilang? Apa kamu tau?" Yeri menggeleng cepat karena memang ia tidak tahu alasan nya.

"..mereka cuma bilang buat saya jadi teman kamu. Hanya teman. Sebatas teman tidak lebih. Karena kalau kamu tau, rumah kamu dengan rumah saya masih ada di lingkungan yang sama." Lanjut jaehyun membuat yeri membulatkan matanya tidak percaya. Jaehyun hanya menunduk setelah menceritakan semua nya pada yeri.

"Tapi kenapa mereka bilang kalau kita mau di jodohin? Kata lo cuma temen." Tanya yeri pada jaehyun.

Jaehyun mendongakkan wajah nya menatap yeri lebih dalam. "Saat hari ini tiba, bahkan saya pun tidak tahu tiba - tiba mereka bilang kita mau di jodohin. Benar?" Yeri mengangguk.

"Ya, saya terkejut. Pasalnya, omongan saat di rumah sangat berbeda dengan saat pertemuan. Mereka bilang hanya ingin membuat kita menjadi teman, tapi apa sekarang. Mereka ingin membuat kita menjadi teman hidup. Sebenarnya saya jelas ingin menolak, tapi-"

"Jadi lo ga mau kan? Kita bisa sekongkol buat ngebatalin perjodohan nya. Pernikahan bukan buat main - main, gue cuma pengen satu kali dalam seumur hidup dan gue juga pengen hidup sama orang pilihan gue, orang yang gue sayang bukan orang pilihan orang tua gue yang jelas - jelas gue ga kenal."

"Tapi-"

"Lo mau kan? Gue ga bisa nikah sama lo, gue ga sayang sama lo. Gue ga kenal sama lo, gue ga bisa cinta sama lo dalam sehari, dan gue juga ga mau merasa terkekang dengan gue nikah sama lo. Please, gue juga bisa nentuin pilihan gue sendiri. Lo juga gitu kan? Lo juga pasti punya type wanita yang lo idamkan 'kan?"

"Ya jelas ada. Tapi kamu inget perkataan saya tadi? Cuma satu yeri, permintaan orang tua kamu. Apa orang pacaran bisa memutuskan untuk hidup bersama dalam sehari? Apa orang memutuskan untuk mengakhiri hubungan nya hanya dengan pemikiran satu hari? Tidak kan? Cinta datang karena terbiasa, jika kita melakukan nya bersama - sama bisa saja itu terjadi bukan?"

"Gue ga mungkin nerima permintaan gila kaya gini, gue punya type idaman gue sendiri. Gue juga pengen nikah di saat gue udah sukses, gue juga pengen bahagiain orang tua gue."

"Ya dengan cara ini kamu membahagiakan kedua orang tua kamu, ini cara yang membuat mereka bahagia."

"Pokoknya gue ga mau nikah sama lo. Kalau lo tetep ga mau buat sekongkol sama gue buat batalin perjodohan ini, itu terserah lo. Yang pasti, gue bakal bikin perjodohan ini batal secepatnya."

Jaehyun menghela nafas nya panjang, ternyata beradu argument dengan yeri sesusah ini. Benar - benar jauh dari ekspektasi nya. "Sekuat apapun kamu membuat perjodohan itu batal, sekuat itu juga saya akan tetap mempertahankan perjodohan ini. Kamu maju, saya tidak akan kalah begitu saja."






TBC,



Voment, don't forget!

[END] Mann || Jung Jaehyun ft. Kim YerimWhere stories live. Discover now