O N E

10K 435 19
                                    

Sinar matahari menyelusup masuk kedalam kamar melalui celah gorden, tampak seorang perempuan tengah mengerjap-ngerjapkan matanya menyesuaikan pandangannya dengan sekitar.

"Yer! Bukan nya lo ada kelas pagi? Gue ga tanggung jawab kalau lo telat ya!"

Yeri membuka kedua matanya dan melihat pemandangan jam putih di dinding kamarnya yang sudah menunjukkan bahwa sudah pukul jam delapan lewat tiga belas menit.

"Hmm." Yeri mencoba mendudukkan dirinya di pinggir tempat tidurnya dan mencoba mengumpulkan nyawa nya yang belum sepenuhnya terkumpul.

"Yeri! Liat jam! Lo mau kesiangan?"

Yeri kembali memfokuskan mata nya pada jam di dinding dan dia membulatkan matanya tidak percaya saat melihat jam, padahal tadi dia sudah melihat jam itu, tapi tetap saja tidak fokus.

"Woy! Demi apa?!" Yeri lari masuk ke dalam kamar mandi yang ada di kamar nya, ia hampir telat.

Seingatnya hari ini ia ada kelas pagi sekitar jam sembilan, tapi ia baru bangun dari tidur nya. Persetan dengan kakak nya yang sedari tadi berteriak berusaha memanggil nya.

Yeri cepat-cepat menyelesaikan acara mandi nya karena ia tidak ingin telat untuk mengikuti kelas hari ini mengingat dosen hari ini adalah dosen yang paling di takuti oleh para mahasiswa.

Setelah mandi yeri buru-buru menggunakan baju nya, sesuai dengan outfit nya setiap hari saat kuliah. Setelah itu, dia turun dari lantai dua dan hanya menemukan kakak nya sedang duduk di sofa dengan setelan jas abu nya.

"Sarapan dulu, mamah udah masak."

"Ga akan ke buru bang, gue telat. Anterin gue bang." Rayu yeri pada kakaknya─suho.

"Ga bisa. Gue juga harus ke kantor, ada meeting sama client."

"Ah gaya lo mah. Terus gue berangkat sama siapa?"

"Lo kan bisa nyetir mobil sendiri, dan punya mobil sendiri. Kenapa harus sama gue?"

"Hhh, yaudah gue berangkat ya. Bye!" Yeri hendak keluar dari rumahnya tapi suara suho menginstruksikan yeri untuk berhenti.

"Dek! Tunggu.."

"Kenapa? Gue seriusan udah telat bang."

"Kata mamah sama papah pulang kuliah jangan kemana-mana. Mereka mau ngomong penting banget sama lo." Yeri hanya mengacungkan jempol ke atas lalu melanjutkan jalannya yang sempat tertunda.

▪️▪️▪️

"Proposal nya udah beres?" Yeri langsung mengangguk saat teman satu kelompok nya menanyakan tentang proposal.

"Udah, tinggal di kasiin ke dosen."

"Lo sendiri bawa hasil penelitian nya ga?" Tanya yeri balik.

"Bawalah, tapi ada di mobil"

"Yeu, kenapa ga dibawa?"

"Mager, nanti aja"

"Ngantin yuk, gue belum sarapan"

"Gue juga belom, yaudah yuk"

Yeri dan sejeong langsung melangkah kan kaki nya menuju kampus yang letaknya memang tidak terlalu jauh dengan gedung fakultas nya─kedokteran.

Ngomong-ngomong soal sejeong, dia adalah teman dekat yeri. Mereka satu jurusan, bahkan mereka sering di kelompokkan bersama.

Dari awal sejak masa-masa ospek, mereka juga sering bersama. Mulai saat itu mereka dekat sampai saat ini.

[END] Mann || Jung Jaehyun ft. Kim YerimWhere stories live. Discover now