Ekadasa (11)

12.9K 1.6K 63
                                    

Double up ✨

Selamat menikmati trailer di atas✨ semoga bisa menghibur kalian.

Ps: visual sesuai imajinasi kalian bukan yang ada di video.

Selepas pembicaraan tadi Dyah memilih berkeliling kembali. Masih banyak yang ingin dirinya ketahui tentang Majapahit, entah kenapa sejarah begitu menarik hati Dyah.

Kali ini dirinya berjalan sendiri, Pita di panggil oleh Raja tadi. Berbekal buku note mamanya dulu membuat Dyah sedikit demi sedikit mengerti.

Entah berapa jauh Dyah berjalan membuat dirinya mengernyit karena tidak tahu daerah ini. Terpaksa Dyah menelepon Pita agar tahu posisi mereka, mengingat hari juga mulai sore dan kabut sudah mulai menampakkan diri.

"Hallo," sapa Pita di seberang.

"Lo dimana?" tanya Dyah.

"Gue ada di kolam Segaran Dy."

"Tolong share posisi lo."

Panggilan berakhir setelah Pita mengirim lokasinya. Tidak terlalu jauh dari tempat Dyah, apa sudah sejauh itu Dyah berjalan? Tapi dirinya nanti harus bersikap seperti apa di depan Pita dan Raja.

"Kaya ada patah-patahnya," kekeh Dyah. Perasaannya begitu konyol.

Sembari menikmati pemandangan Dyah juga sesekali membaca sejarah di google.

Kolam Segaran dibuat pada kisaran abad ke 15. Banyak cerita yang berkembang, kolam segaran di pergunakan untuk pesta dan upacara. Serta untuk raja Majapahit yang menjamu tamu asing. Namun, ada asumsi lain jika kolam segaran di bangun setelah kemunduran Majapahit.

Ada pula yang mengatakan jika kolam segaran memiliki pulau suci, tepat di tengah-tengah kolam terdapat pulau kecil yang dilengkapi bangunan suci. Nama pulau tersebut adalah Jambhudwipa yang mitosnya dibuat dari potongan puncak Mahameru.

Posisi Jambhudwipa terpusat di delapan arah mata angin atau Astadikpalaka. Tempat yang di jadikan titik aktivitas sosial Kota Raja Trowulan. Hanya saja pulau tersebut sudah hilang karena pengerukan.

Begitu banyak sejarah yang baru Dyah ketahui hari ini. Dimulai dari awal pembangunan Majapahit oleh Raden Wijaya. Ah, bukan sejarah saja yang dirinya ketahui. Cinta di masa itu juga masuk di dalam otak Dyah, meskipun sedikit menyedihkan tapi begitu memberi pelajaran padanya.

Dyah kembali mengecek ponselnya agar tidak tersesat, matanya melihat kolam segaran yang sudah dekat. Dengan perasaan senang Dyah mempercepat langkahnya.

Hari yang sudah mulai sore dan angin yang kencang membuat hawa dingin menerobos sweater yang Dyah pakai. Sesampainya di tepi kolam Segaran senyum Dyah kembali merekah.

Pemandangan indah sang senja dan luasnya kolam membuat rasa lelah Dyah terbayar. Sekarang tujuannya adalah mencari di mana Pita dan Raja.

Dyah menghela napas kasar harus mengelilingi kolam yang begitu luas ini.

"Lagian mereka berdua ngapain sih!" gerutu Dyah sembari menendang kerikil ke arah kolam.

Beberapa menit berkeliling Dyah bertemu dengan beberapa arkeolog yang dia lihat di awal mereka kesini. Dengan berani Dyah mendekati mereka dan bertanya kemana dosennya itu.

"Maaf Bu, kalau boleh tahu Pak Raja ada di mana ya?" tanya Dyah.

Beliau menunjuk ke arah kolam Segaran, "masih berada di sana dek, coba kamu lurus lagi saja."

"Terima kasih ya Bu," ucap Dyah.

Dyah kembali mempercepat langkahnya. Tubuhnya sudah pegal-pegal apalagi kakinya, rasanya Dyah sudah menyerahkan berjalan lebih jauh lagi.

VilvatiktaOnde histórias criam vida. Descubra agora