"Hei, kau kenapa?," tanya Alex yang aneh melihat tingkah Hanna.

Hanna kembali menggeleng, kali ini lebih cepat karena dia pikir Alex bisa membaca pikirannya.
"Tidak ada," jawabnya.

"Apanya yang tidak ada?," tanya Alex lagi semakin aneh dengan kelakuan Hanna.

"Untuk pertanyaan mu tadi," jawab Hanna.
"Sudah ya, aku mengantuk. Aku harus tidur sekarang," ujarnya lagi dengan cepat dan berjalan menuju kamarnya.

Alex hanya dapat mengekori kepergian Hanna dengan tatapan matanya. Batinnya mengiyakan bahwa memang ada sesuatu antara Hanna dengan Mr. B.

'Tapi hubungan apa?,' tanya batinnya.

*****

Keesokan harinya, Alex sudah bangun pagi-pagi sekali. Dia berniat menyogok Hanna dengan sepiring sarapan pagi, berharap perempuan itu mau menjawab segala rasa penasarannya. Jangan ragukan keahlian tangan pria itu dalam hal memanjakan cacing-cacing di perut Hanna. Alex yakin, dengan begini Hanna akan menyerah dengan kebungkamannya.

Bukannya Alex ini tipe pria yang terlalu kepo, namun jujur saja sejak pertemuan pertama nya dengan Mr. B, ada perasaan tidak nyaman tiap mengingat perbedaan cara Mr. B berbicara dengan nya dan Hanna. Ada sesuatu dalam diri Alex merasa takut tanpa sebab.

Saat sedang serius-serius nya. Hanna tiba-tiba muncul dari dalam kamarnya dan langsung menuju ke dapur. Alex tentu saja terkejut, masih pagi begini tapi Hanna sudah rapi dengan setelan kerja nya?

Tidak. Hanna terlihat cukup berdandan santai hari ini, membuat Alex mengernyit menatapnya.

"Hai, Alex! Kau sudah bangun? Aku baru saja ingin membuat sarapan untuk kita," kata Hanna seraya duduk di samping meja bar.

"Untuk hari ini, kau duduk saja. Biar aku yang bekerja di dapur," ujar Alex seraya menatap penuh makna kepada Hanna.

Hanna menurut, dia menunggu sambil memainkan ponselnya. Diam-diam Alex mendengar Hanna menggerutu tidak jelas sambil menatap kesal ke arah ponselnya.

"Kau mau langsung turun ke kantor pagi-pagi begini?," tanya Alex.

"Eoh? Tidak. Aku akan pergi ke agensi paman ku. Ada hal yang harus aku lakukan disana," jawab Hanna masih setengah fokus dengan ponselnya.

"Ke S.M Entertainment?," tanya Alex lagi yang dijawab anggukan oleh Hanna.

"Lalu kapan kau akan kembali?"

"Mungkin setelah makan siang. Jadi, tolong bantu Jenny menghandle pekerjaan ku ya," jawab Hanna dengan sedikit aegyo nya membuat Alex mendengus.
"Oh ya, jangan lupa serahkan dokumen ke kantor perijinan. Aku sudah mengecek semuanya," tambahnya seraya mengambil kotak susu murni dari dalam kulkas.

"Siap Nona," jawab Alex dengan wajah datarnya membuat Hanna tersenyum senang.
"Kau memang selalu bisa diandalkan," ujarnya.

Sarapan yang dibuat Alex telah siap di meja makan.

"Emm selalu memuaskan," gumam Hanna dengan wajah berbinarnya. Dia makan begitu lahap sampai tak sadar jika wajahnya sampai belepotan.

Alex tersenyum melihat hal itu, "selalu seperti anak kecil," ujarnya seraya membersihkan bekas makanan di sudut bibir Hanna.

Hanna hanya menatap Alex dalam diam, binar di wajahnya menghilang. Sedangkan Alex masih tersenyum menatap Hanna yang terlihat menggemaskan saat pipinya menggembung menyimpan makanan.

Hanna jadi teringat Baekhyun. Sejak ia kembali pada Baekhyun, ia merasa semua yang Alex lakukan untuk nya di luar pekerjaan adalah suatu kesalahan.

(COMPLETED!) Byun Baekhyun ; an Annoying Man I LoveWhere stories live. Discover now