9. Pain

2.5K 282 3
                                    

Perjalanan menuju penginapan kali ini terasa hening, para member EXO yang biasanya rusuh memilih istirahat setelah seharian ini beraktivitas. Begitu pula dengan Baekhyun yang tidak bisa diam, dia juga memilih tidur selama menuju penginapan.

Hanna berdiri dari tempat duduk nya memperhatikan seluruh member EXO yang tertidur dengan damai. Saat pandangan nya jatuh pada Baekhyun, perasaan aneh itu muncul lagi. Perasaan yang pernah ia rasakan beberapa tahun lalu. Hanna benci hal itu, tapi dia menikmatinya.

Kakinya menuntun ke arah Baekhyun yang memang duduk sendiri. Di lepasnya kaca mata yang bertengger manis di hidung pria itu, kemudian ia simpan di kursi kosong sebelah Baekhyun. Wajah lelah Baekhyun terlebur jadi satu dengan wajah damainya saat tidur.

"Berhenti membuat ku merasakan perasaan tidak nyaman ini oppa," gumam Hanna lirih.

Puas melihat Baekhyun tertidur dengan wajah yang menggemaskan seperti itu, Hanna memutuskan kembali ke tempat duduknya. Oh ya, Hanna tidak perlu khawatir mengenai para kru yang akan mengetahui ulahnya ini, karena para kru juga memilih mengistirahatkan diri, mengingat perjalanan menuju ke penginapan memakan waktu cukup lama. Ditambah lagi, lampu bus yang sengaja dimatikan agar membuat para penghuni bus ini nyaman saat istirahat, seolah mendukung aksi Hanna.

Baru Hanna akan berbalik, tangan Baekhyun menahannya membuat Hanna hampir saja berteriak karena kaget. Hanna yang menunduk di atas Baekhyun dapat melihat dengan jelas bagaimana kedua mata itu perlahan terbuka dan mengunci pandangan mereka.

"Jelaskan!," titah Baekhyun.

"A-apa?," tanya Hanna tidak mengerti. Dia juga berusaha bangkit dari posisinya tapi Baekhyun menahannya.

"Jelaskan perasaan tidak nyaman yang kau rasakan Yoo," jelas Baekhyun.

"Apa yang kau bicarakan?," tanya Hanna lagi dengan wajah datarnya.

"Aku mendengarnya, berhenti mengelak lagi," ujar Baekhyun.

"Mendengar apa? Kau tertidur, bagaimana bisa kau mendengar sesuatu. Mungkin itu hanya suara mimpimu. Lepaskan aku Byun Baekhyun," ucap Hanna seraya meminta Baekhyun melepaskan cekalan tangannya.

Bukannya dilepas, Baekhyun justru menarik Hanna sehingga Hanna jatuh ke pangkuannya.

"Yak. Apa yang kau lakukan?," protes Hanna saat Baekhyun justru memerangkapnya dengan pelukan erat di pinggangnya.

"Marah saat aku mengigaukan wanita lain, mengkhawatirkan ku, memberiku permen susu, memperhatikan ku diam-diam, tidak suka aku menerima telfon dari wanita lain, apalagi? Apalagi bukti yang harus aku kumpulkan untuk menjawab perasaan tidak nyaman mu itu Yoo?," ujar Baekhyun seraya menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Hanna. Menghirup aroma gadis itu dalam-dalam. Masih sama, seperti 5 tahun lalu.

Hanna menegang karena ulah Baekhyun. Tangannya yang berada di dada Baekhyun berusaha mendorong tubuh Baekhyun agar menjauh darinya. Tapi Baekhyun justru semakin mempererat pelukannya dan menyembunyikan wajahnya semakin dalam.

"B-baekhyun, jangan begini," ujar Hanna masih terus berusaha melepaskan diri dari Baekhyun. Bisa bahaya jika ada orang yang melihatnya.

Baekhyun mengangkat wajah nya setelah puas membayar rindunya pada gadis kecil di pangkuannya ini.

"Katakan! Katakan apa yang di tuduhkan Taeyeon noona padamu lima tahun yang lalu itu benar," titah Baekhyun saat menatap netra Hanna begitu dalam.

"A-apa?," ujar Hanna. Dia begitu gugup melihat wajah Baekhyun yang begitu dekat dengannya. Apalagi tatapan Baekhyun padanya begitu dalam.

"Kau menyukaiku," jawab Baekhyun. Pandangannya masih setia mengunci netra Hanna yang kini mulai bergerak gelisah.

(COMPLETED!) Byun Baekhyun ; an Annoying Man I LoveWhere stories live. Discover now