10. Sick

2.6K 292 0
                                    

"Can we talk?," tanya Baekhyun saat melihat Hanna sedang menyiapkan perlengkapan untuk shooting malam ini.

"Maaf aku sedang sibuk," jawab Hanna dengan cuek setelah berhasil menetralkan rasa terkejutnya karena Baekhyun datang tiba-tiba.

Hanna mendengar Baekhyun menghembuskan nafas beratnya. Tapi, Hanna masih tetap mengabaikan keberadaan Baekhyun, tak berminat sedikitpun melirik ke arah namja yang kini menatapnya dengan sendu.

"Sudah cukup tiga hari ini kau mendiamkan ku Hanna-ssi," ujar Baekhyun lagi. Kali ini Hanna menghentikan kegiatannya tapi tetap tak menoleh ke arah Baekhyun.

Ya, hari ini adalah hari ketiga mereka berada di Kaohsiung, dan besok mereka harus kembali ke Korea untuk berkutat kembali dengan pekerjaan mereka masing-masing.

Dan selama tiga hari di Kaohsiung, sejak kejadian di bus itu, Hanna selalu saja menghindar dari Baekhyun. Bahkan, Hanna akan dengan terang-terangan menolak perintah dari Ah Ra jika hal itu berhubungan dengan Baekhyun. Tapi, Hanna masih melaksanakan tugasnya mengurus EXO, kecuali Baekhyun pastinya. Hal itu membuat Baekhyun benar-benar merasa tidak nyaman. Itulah yang akhirnya membawa Baekhyun menemui Hanna kali ini. Sebelum-sebelumnya Baekhyun memang tak berani mendekati Hanna karena Hanna selalu bersama kru yang lain. Dan saat ini di rasa pas karena Baekhyun melihat Hanna sedang sibuk sendiri.

"Maaf. Maaf kan aku Yoo," Baekhyun bersuara lagi karena melihat Hanna hanya diam dengan pandangan lurus ke depan tanpa melirik sedikitpun ke arah Baekhyun yang berdiri di sampingnya.

Hening. Tidak ada suara dari Hanna untuk sekedar menyauti. Baekhyun menunduk lesuh. Dia menyadari, kesalahan nya sungguh besar pada gadis di hadapannya ini. Dia sungguh menyesali sikapnya saat itu.

Baekhyun melirik ke arah Hanna yang akhirnya mau berbalik menatapnya. Dia menunggu kira-kira apa yang akan di ucapkan Hanna.

"Sudah saatnya take. Pergilah dan temui member yang lain. Jangan ganggu aku lagi," ucap Hanna acuh dan kembali pada tugasnya.

"Yoo-"

"Dan berhenti memanggilku dengan panggilan itu. Sejak kau lebih memilih permpuan itu, harusnya kau sadar sejak saat itu juga hubungan kita sudah tidak sedekat dulu lagi. Kau meminta ku pergi dari hidupmu, jadi jangan lagi bersikap aku masih menganggapmu bagian dari hidupku. Tolong jaga sikapmu Byun Baekhyun-ssi," ucap Hanna penuh penekanan di akhir kalimatnya.

Baekhyun hanya bisa diam mendengarkan. Yang diucapkan Hanna benar adanya. Dia sendiri yang dengan bodohnya membiarkan Hanna pergi dari hidupnya. Lalu kini dia bersikap seolah hubungannya dengan Hanna masih seperti dulu? Tentu saja hal itu membuat Hanna muak.

"Oh iya, satu lagi. Kau ingin aku memaafkanmu kan? Gampang saja. Sebelum ini hidupku terasa lebih baik saat tidak berurusan denganmu. Jadi, bisakah tidak mengganggu hidupku lagi? Bisakah menjauh dari hidupku dan tidak muncul di hadapanku lagi? Karena jujur saja, melihatmu hanya semakin membuat ku muak,"

Lalu Hanna pergi meninggalkan Baekhyun yang kini semakin merutuki kebodohannya dulu. Dia kini telah kehilangan salah satu bagian penting dalam hidupnya, Yohana-nya. Oh lebih tepatnya, sejak saat itu dia memang telah kehilangan Yohana-nya.


🙃🙃🙃



Dua minggu berlalu setelah project di Kaohsiung selesai, kini Hanna mulai disibukkan dengan pembuatan laporan tugas akhirnya sebagai syarat kelulusan. Tak jarang ia meminta saran dari pamannya yang memang lulusan terbaik dari universitasnya dulu. Hari ini pun demikian, Hanna datang ke kantor pamannya bermaksud meminta saran sebelum nantinya dia tunjukkan ke dosennya. Tentunya setelah pamannya menyetujui permintaannya.

Dengan langkah santai, Hanna membawa dirinya menuju ke ruangan yang terletak di lantai paling atas gedung ini. Beberapa staff menyapanya dengan ramah karena mereka memang mengenal siapa Hanna.

Sampai di lantai 2, lift yang dinaikinya berhenti dan masuklah orang yang cukup dia kenal. Orang itu memegang ponsel di tangan kirinya dan menempatkan di telinga kirinya. Tangan satunya menekan tombol 5, yang itu artinya lantai 5 adalah tujuannya.

"Bagaimana bisa dia pingsan di tempat latihan?," tanya orang itu yang tak lain adalah manajer EXO pada lawan bicaranya di seberang sana.

"......"

"Iya, aku sedang menuju kesana," ujarnya lagi sebelum akhirnya menutup panggilannya.

Hanna hanya diam saja selama manajer EXO itu masuk ke dalam lift. Sepertinya manajer EXO juga tidak menyadari berada satu lift dengannya, mengingat saat masuk lift wajah manajer EXO sudah dihiasi raut cemas yang sangat kentara.

'Siapa yang sakit?' Batin Hanna.

Belum sempat Hanna bertanya pada manajer EXO, lift berdenting dan menunjukkan telah sampai di lantai 5. Hanna menimbang apakah dia harus ikut keluar untuk mengetahui siapa yang sakit, atau dia tetap melanjutkan tujuannya.

"Hah. Apa urusannya dengan ku?," gumamnya setelah manajer EXO sudah tak terlihat lagi.


****


Practice room EXO dihebohkan oleh salah satu member EXO yang tiba-tiba tumbang saat sedang latihan. Semua member terlihat cemas melihat salah satu anggotanya pingsan dengan wajah yang begitu pucat.

"Bagaimana? Dia sudah sadar?," tanya manajer EXO yang baru saja masuk ke ruang latihan EXO.

"Belum hyung, sekarang Baekhyun hyung malah mengeluarkan keringat dingin yang lumayan banyak," jawab Sehun dengan wajah cemasnya. Meskipun dia sering menjahili hyung nya, tapi dia juga sangat menyayangi para hyung nya.

"Sudah panggil tim kesehatan?," tanya manajer EXO lagi.

"Hu'm, mereka sedang menuju kesini," kali ini Suho yang menjawab. Meski wajahnya terlihat tenang, tapi dalam dirinya ia juga menyimpan kecemasan.

"Yak. Kau bisa sakit juga ya ternyata? Kau ini biasanya paling usil, kenapa sekarang jadi begini?,"

Itu gerutuan Chanyeol, meski nadanya terdengar kesal tapi seluruh member tahu sahabat baik Baekhyun itu juga sangat mencemaskan kondisi Baekhyun yang tiba-tiba tumbang seperti ini. Buktinya, meskipun mulutnya tidak berhenti menggerutu tapi tangannya masih terus mengusap keringat Baekhyun yang lumayan banyak.

"Permisi, aku datang untuk membantu memeriksa keadaan Baekhyun," ujar pria berjas putih yang baru saja masuk ke ruangan ini.

"Oh iya, silahkan," ucap manajer EXO. Kemudian petugas dari tim kesehatan itu pun mulai memeriksa Baekhyun yang terkulai lemah diatas sofa.

Para member juga ikut fokus pada apa yang dilakukan dokter tersebut.

"Kondisinya drop karena terlalu kelelahan dan stres, pola makannya harap diperhatikan, juga dia butuh istirahat yang cukup, sebaiknya setelah ini langsung bawa dia pulang dan biarkan istirahat di rumah. Setidaknya,  dia harus beristirahat full untuk memulihkan kondisinya," ujar dokter itu, kemudian mengeluarkan kertas dari dalam tas nya. Sepertinya hendak menulis resep obat.

Baekhyun terlihat mulai menggeliat dan meracau tidak jelas. Member EXO yang mengetahui hal itu pun jadi semakin cemas. Dan mulai menenangkan Baekhyun.

"Yoo, kau disini." Gumam Baekhyun, seraya membuka mata perlahan.

Kyungsoo yang mendengar gumaman Baekhyun pun bersuara.
"Dia tidak disini, kau ingin bertemu dengannya?," tanyanya pada Baekhyun.

"Dia disini," gumam Baekhyun lagi. Kemudian dia menoleh ke arah pintu yang ada di belakang para member yang mengerubunginya.

Member lain pun sontak menoleh ke arah yang sama, dan betapa terkejutnya mereka melihat Hanna berdiri mematung disana masih dengan beberapa buku dan notebook di tangannya.

'Sejak kapan dia disana?,' seperti itulah yang muncul di pikiran para member.

Hanna yang memang sudah ada disana sejak dokter muda itu memeriksa Baekhyun, mau tidak mau berjalan mendekat ke arah Baekhyun. Member yang lain pun memberi ruang untuk Hanna.

Saat sampai di sisinya, Baekhyun langsung menggenggam tangan Hanna yang bebas. Dia tersenyum tulus ke arah Hanna.

"Aku tahu kau akan datang," lirihnya.

(COMPLETED!) Byun Baekhyun ; an Annoying Man I Loveजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें