15. I ❤ U

2.7K 253 10
                                    

Baekhyun's POV

Aku gila, aku benar-benar sudah gila. Bagaimana bisa aku meminta seorang gadis menjadi kekasih ku, dengan situasi seperti ini. Aku yakin, Yohana akan kembali marah padaku. Aku ini memang tidak tahu diri, Yohana pasti berfikir aku ingin mempermainkan dirinya. Tapi, aku hanya mengungkapkan apa yang ada di hatiku.

Aku memang mencintainya, entah sejak kapan hal itu terjadi yang jelas aku serius mengatakannya. Dan juga aku serius akan ucapanku yang menginginkan dia menjadi kekasih ku. Tapi aku melupakan satu hal, tentang Taeyeon noona.

Ah, bagaimana ini? Kenapa dia tidak juga merespon ucapanku?

Yohana masih setia dengan ekspresi terkejutnya. Meski begitu dia tetap terlihat menawan bagiku. Bagaimana pun ekspresinya dia memang tetap selalu cantik.

Astaga, apa yang aku fikirkan?

Setelah diam beberapa saat, ku lihat Yohana mengerjapkan matanya berkali-kali. Aku sudah menyiapkan diri dengan apa saja yang akan dia ucapkan. Astaga, jantung ku rasanya sudah mau copot saja melihat ekspresinya berubah datar.

"Kau sepertinya sedang lelah oppa. Sebaiknya tidurlah kembali, aku juga akan kembali ke kamar ku," katanya.

Kemudian ku lihat dia beranjak dari pangkuan ku dan berlalu meninggalkan ku sendiri disini.

Tunggu, apa ini artinya? Apa dia menganggapku tidak bersungguh-sungguh? Atau dia baru saja menolakku secara halus?

Ah, pikiran kedua entah mengapa membuatku nyeri. Tapi kau memang pantas di tolak Baekhyun. Jika kau memang mencintainya, kau seharusnya menjadikannya satu-satunya, bukan seperti ini.

"Huft, mungkin benar kata Yohana. Aku butuh tidur sekarang," gumam ku kemudian kembali bergelut ke alam mimpiku.

Baekhyun's POV End

Berbeda dengan Baekhyun yang kembali terlelap ke alam mimpi, Hanna yang sudah kembali ke kamar nya dibuat gelisah karena ulah Baekhyun.

"Apa dia sudah gila? Bagaimana bisa dia mengucapkan kalimat keramat itu dengan gampangnya? Apa dia lupa kalau dia masih memiliki Taeyeon eonnie?," rutuknya sambil mondar mandir.

"Aaah, dia itu benar-benar ya, aku jadi tidak bisa tidur kan sekarang," rengeknya sambil melempar diri ke atas kasur.

"Tenang Hanna, tenang. Baekhyun tadi hanya belum sepenuhnya sadar dari tidurnya. Iya, pasti begitu. Kalaupun dia memang serius dengan ucapannya, besok pasti dia akan menanyakan lagi, dan aku hanya perlu menyiapkan jawaban tegas bahwa aku tidak bisa menjadi yang kedua. Bagus Hanna, seperti itu,"

"Aaaah ottokae, ottokae, ottokae?,"

"Dia itu pria gila atau bagaimana? Wajah pas pas an beraninya mau mendua. Ku adukan pada Taeyeon eonnie baru tahu rasa,"

Hanna terus mendumal dan mengacak rambutnya frustasi. Efek ucapan Baekhyun memang luar biasa.

Hanna tidak mau munafik, jika saja Baekhyun masih sendiri, Hanna tidak akan menolak pria itu. Karena dalam lubuk hatinya yang terdalam, Hanna juga memiliki perasaan itu untuk Baekhyun.

Sekarang yang perlu Hanna lakukan adalah mencari kebenaran atas ucapan Baekhyun. Karena ini terlalu rumit, jika memang Baekhyun mencintainya mengapa pria itu masih tetap bersama Kim Taeyeon.

Keesokan harinya

"Yoo. Bangun, ini sudah siang. Kau tidak ke kampus?," teriak Baekhyun dari luar kamar Hanna berniat membangunkan gadis itu.

(COMPLETED!) Byun Baekhyun ; an Annoying Man I LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang