"Jadi Adelio itu anak Jendral polisi?" Tanya Alvino. Perempuan itu mengangguk.

"Pasti dia tau sesuatu sama anak nya." Ucap Raga. "Ada berita tentang dia sama anak nya gak, yang buruk-buruk gitu?"

Rafa menggeleng sambil menatap laptop hitam nya, ia sempat mengambilnya beberapa menit sebelum pembahasan ini. "Anak nya gak pernah di tampil in di tv manapun, bahkan gak ada berita tentang mereka berdua yang bersamaan."

"Iya, paling adanya yang pisah. Kaya pelantikan Jendral polisi, Adelio siswa dengan nilai terbaik. Dan kedua nya gak ada yang dapet berita buruk." Ucap Aksa. Ia juga baru saja mencari beberapa berita di handphone nya.

"Adelio siswa nilai terbaik?" Aksa mengangguk sebagai jawaban. "Apa nama universitas nya?" Tanya Malvin.

"Lentera, universitas Lentera. Jakarta barat."

Dia kuliah di Lentera. Batinnya.

"Lentera, Lentera. Gue punya temen yang kuliah di sana." Ucap Altha membuat semuanya memandang cepat. "Kakak kelas gue sih, tapi nanti bakal gue hubungin."

"Okay."

"Pembunuhan ini masih berlanjut?" Tanya Bara. Nicholas mengangguk. "Lihat berita yang beberapa hari lalu di siarkan, itu adalah pembunuhan yang sama."

"Pembunuhan, yang mana?" Tanya Gavin.

"Kalo gak salah nama nya Haidar, sama-sama mahasiswa. Pembunuhannya di Jakarta selatan." Ucap Altha menjelaskan. 

"Lebih tepatnya di jalan Kasarung, Jakarta selatan." Seru Nicholas. "Loh deket-deket sini dong." Ucap Saka yang di balas anggukan semua.

"Tapi kok di berita tadi malem gak di kasih tau in kalo ada tanda aneh atau semacamnya." Bingung Malvin. "Ya, mungkin polisi masih nutupin ini." Jawab Altha.

Nicholas mengangguk setuju. "Ya polisi masih mencoba untuk menyembunyikan kasus ini, bahkan jika saya tidak ke sana tadi malam mungkin saya juga tidak akan tau. Tapi untungnya saja saya bekerja di tempat yang sama." Ucap nya.

Semua menengok kompak. "Om polisi?" Tanya Edgar. Lelaki itu menggeleng. "Bukan polisi, tapi detektif. Dan ada kasus yang lagi saya tangani di sana."

"Kasus apa?"

"Hanya kasus biasa, sebentar lagi akan selesai. Hanya tinggal melakukan sidang untuk hukuman."

"Dan saya akan pergi ke Rusia beberapa menit lagi." Lanjutnya sambil melihat jam yang melingkar di tangan kanan nya membuat semua orang menoleh bingung.

Beberapa menit lagi?

"Ke Rusia?"

"Ini kasus nya gimana dong?"

"Kasus ini yang melanjutkan kalian." Ucap Nicholas yang lagi-lagi membuat semua orang bingung. "Tapi bukan nya om yang mau lakuin misi ini?" Tanya Altha.

Lelaki itu menggeleng. "Bukan saya yang mau lakuin misi ini, tapi kamu. Ini misi yang di kasih kakek kamu untuk kamu Altha. Aditama memberikan misi ini."

"Tapi kata kakek ini bukan untuk saya sendiri, berarti sama om juga kan?" Tanya perempuan itu.

"Tidak, yang di maksud Aditama adalah kamu dan teman-teman kamu. ALARIC, ALASTARS, dan ELDER."

LAST MISSION Where stories live. Discover now