01

1.7K 121 3
                                    

image apartemen Altha —

image apartemen Altha —

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

pict by Pinterest

Altha menatap pintu apartemen yang akan menjadi tempat tinggal nya beberapa bulan ini. Setelah memasukan pin, ia membuka pintu apartemen tersebut.

"Hello everybody!" Kemudian ia menutup mata nya di sertai senyum yang ia coba tahan tahan. Altha membuka kedua mata perlahan.

"LOH?!"

"MANA RED KARPET NYA?! KOK GAK ADA?! LO NGAPAIN DI SINI?!" Protes dan tanya Altha pada 2 lelaki di depannya.

Mereka saling pandang bingung. Red karpet? Tunggu, apa mereka salah dengar? Bisa tolong di ulangi?

"Saya hanya bertugas untuk memastikan nona berada di apartemen." Ucap salah satu dari mereka.

"GAK BISA INI GAK BISA! SEORANG ALANA QUENZHA MAHESWARA GAK BISA DI GINIIN! LO MASA GAK BAWA RED KARPET YANG ADA DI RUMAH KAKEK SIH?"

"Tidak bisa nona itu terlalu berat dan besar, akan susah jika membawa nya dengan pesawat. Apalagi itu bukan pesawat pribadi milik tuan Aditama."

Altha memutar bola mata nya malas, kemudian ia melipat tangan nya di depan dada. "Tuh kakek emang ngeyel banget! Ya kali pilot nya bakal keberatan kalo gue bawa red karpet. Apalagi katanya keberangkatan gue bakal di selidik in orang tentang naik pesawat pribadi atau bukan? Ya ampun! Susah emang jadi cucu Aditama." Cerocos nya kesal.

Baiklah, ia akan menganggap ini mimpi buruk saja.

Perempuan itu kemudian menatap dua lelaki di depannya lagi. "Ngapain kalian masih di sini? Sorry gue gak mau tinggal sama cowok modelan kaya kalian, minimal kaya Nathan baru gue okay." Kata Altha menyelekit.

Kedua lelaki itu mulai menatap dirinya sendiri. Apakah se jelek, kumel, kuseng itu kah dirinya sampai cucu dari atasan nya se tidak mau itu?

Mungkin rasa insecure akan menghantui nya mulai sekarang.

"Pergi sana gue mau istirahat. Badan gue bau polusi Indonesia." Keduanya mengangguk patuh kemudian berjalan menuju pintu keluar apartemen.

Setelah puas melihat lihat apartemen baru nya, Altha merebahkan badan di kasur besar dengan sprei berwarna hitam.

Suasana nya sangat sepi, tidak lagi ada teriakan Nathan yang mengajak nya bermain, berkelahi, dan menjahili kakek nya.

Mengapa tiba-tiba ia jadi merindukan lelaki itu?

Ting!

Altha menggerakan tangan untuk mengambil handphone nya yang berada di nakas.

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.
LAST MISSION Där berättelser lever. Upptäck nu