13

528 49 1
                                    


H-2

"Eh, ini gak mau pesen makan dulu?" Tanya Gavin mencoba untuk memecahkan keheningan.

Sekarang Gavin, Reyhan, Raga, dan Abian sedang berada di cafe ITN. Sejak 10 menit yang lalu, tidak ada yang mau angkat bicara dan sibuk dengan handphone nya masing-masing.

Jika bertanya mengapa tidak membahas kasus Nicholas saja. Altha, ya mereka sedang menunggu Altha yang entah berapa lama lagi akan datang.

Padahal tadi Altha sudah menghubungi Reyhan jika ia akan menyusul dengan Malvin setelah membereskan suatu hal. Tetapi, ini sudah lebih dari 10 menit.

"Ini gak mau pesen makan aja?" Ucap Gavin mengulangi perkataan nya tadi, tapi nihil. Tetap tidak ada yang menjawab dan justru malah membuat suasana semakin canggung.

"Brengsek lo semua." Umpat Gavin dengan suara kecil tetapi masih bisa di dengan orang lain.

Semua nya kompak menoleh saat mendengar umpatan itu. Gavin menelan ludah nya susah payah saat melihat ekspresi wajah mereka yang seram.

"Ngomong apa lo tadi?" Tanya Raga dengan wajah mengintimidasi. "Enggak." Jawab Gavin cepat dengan wajah yang ia buat seakan baik-baik saja.

Sial, situasi sekarang benar-benar seperti di rumah hantu. "Gue cuman ngomong haus." Lanjutnya saat melihat Reyhan menaikan sebelah alis.

"Pesen gih." Suruh lelaki itu. "Nanti aja nunggu Altha."

"Lagian mana si Altha, lama banget." Kesal Gavin sambil melihat jam yang melingkar di tangan kiri nya. "Udah lo chat belum?" Tanya Abian.

"Udah, katanya lagi di jalan."

"Yaudah tunggu aja."

"Eh sorry lama, tadi macet di jalan." Ucap Altha yang tiba-tiba datang. Ia meminta maaf sambil menarik kursi dan duduk di tengah-tengah antara Reyhan dan Raga.

"Lama lo tha, gue ampe udah lumutan di sini nungguin lo." Kata Gavin yang masih kesal.

"Iya sorry, macet banget. Mana gue tau kan bakal macet." Ucap Altha. "Eh kalian gak pesen minuman gitu?"

"Gue boleh deh pesen." Seru Reyhan sambil membuka buka buku menu yang sedari tadi tergeletak di atas meja. Gavin menoleh dengan cepat. "Bajingan lo, tadi aja pas gue nanya di diemin." Ucap nya dengan suara kecil membuat lelaki itu menoleh.

"Apa?"

"Pada mau pesen apa, biar gue tulis." Tanya Altha pada semua sambil mengambil kertas menu dan pulpen yang sudah di siapkan. "Gue choco cheese." Ucap Reyhan pada Altha.

"Gue Red berry with cheese tha." Kata Gavin masih dengan pandangan sinis ke arah Reyhan.

"Lo pesen apa?" Tanya perempuan itu pada Abian. Lelaki itu tampak melihat-lihat menu lagi. "Gue avocado milo."

"Lo?" Tanya Altha pada lelaki di sampingnya, Raga. Benar Altha tidak melihat pergerakan sama sekali dari lelaki di samping nya ini semenjak ia datang.

Lelaki itu tampak sedikit terkejut sebelum mencoba menetralkan degup jantungnya kembali. Sial! Abian benar, perempuan di samping nya benar-benar Alana.

LAST MISSION Where stories live. Discover now