30

223 21 2
                                    

"Altha mana?" Tanya Raga pada lelaki yang sedang menduduki salah satu bangku di depan kamar nya. "Gue belum ngeliat dia dari tadi." Lanjutnya.

Reyhan menoleh. "Ngapain nanya gue, emang gue keliatan kaya bokap nya Altha?" Tanya nya dengan wajah tidak santai.

Lelaki itu menatap bingung. "Gue cuman nanya kali, kan kemarin malem lo pergi ngikutin Altha."

"Kok lo tau? Lo mata-matain gue?!"

Raga memutar bola mata nya malas, ia kemudian mendekati kursi yang kosong di samping Reyhan. "Semua anak di misi ini juga liat, gimana heboh nya lo abis dapet jawaban dari Nathan."

"Kaya abis dapet jawaban iya dari gebetan tau gak?" Lanjut lelaki itu sambil menarik sebelah bibirnya mengejek.

Reyhan menggeram kesal. "Maksud lo?!"

"Lo sama Altha ngejalanin misi ini berdua doang?" Tanya Raga membuat lelaki itu mengerutkan dahi nya bingung. "Hah?"

"Lo selalu pergi sama Altha berdua an doang belakangan ini, gue kira kalian gak butuh kita lagi."

"Gue sama Altha kemarin pergi bukan buat misi ini, ada sahabat Altha yang dapet masalah. Sekarang dia koma di rumah sakit, dan Altha nemenin dia di sana sampe keluarga nya dateng." Jelas Reyhan.

— Flashback on —

"Jadi tadi lo kemana aja?" Tanya lelaki itu memulai pembicaraan.

Selepas makan, mereka berdua pergi ke rooftop rumah sakit untuk sekedar berbicara tentang apa yang mereka alami tadi.

Selalu rooftop rumah sakit kan?

Altha menaikan kedua pundak nya bersamaan. "Gak banyak, gue cuman ikutin kemana Eron pergi. Tapi udah keburu jauh, gue gak bisa kejar. Abis itu ke tempat Gracia, tapi ternyata kalian udah pergi. Jadi gue ke apartemen buat bersihin badan sebelum ke rumah sakit." Jelas Altha.

Kalian tau semua nya kan. Altha berbohong untuk setiap kalimat yang ia ucapkan tadi..

Sepertinya perempuan ini masih menunggu pengakuan dari salah satu anggota misi, ia masih menginginkan lelaki itu untuk kembali pada nya, pada misi ini.

Reyhan menoleh. "Lo tau alesan dia celaka in Gracia? Atau lo liat apa aja pas sampe kamer Gracia?" 

"Gue cuman liat Eron coba bawa Gracia. Tapi Gracia nolak, akhirnya Eron benturin kepala Gracia ke tembok. Dan gue masuk, tapi abis itu Eron kaget dan lempar Gracia gitu aja. Dia pergi lewat in gue." Jelas nya.

"Mungkin waktu itu lo masih cari Gracia di setiap kamar yang ada di lantai dua." Lanjutnya.

"Kenapa lo gak manggil gue?" Tanya Reyhan bingung. "Gak sempet han, gue terlalu shock sama apa yang gue liat."

"Gue mungkin udah biasa, tapi beda situasi nya kalo temen gue yang ada di sana."

"Terus Gracia, gimana keadaan dia? Bakal sadar kapan?"

Perempuan itu menggelengkan kepala nya sambil menunduk. "Kata dokter dia koma ringan karna ngalamin cedera sama trauma kepala, tapi trauma kepala nya yang paling parah."

LAST MISSION Where stories live. Discover now