04

945 67 3
                                    

"Sekarang jelasin! Ngapain aja lo berdua di kamar!" Ucap Bara pada Edgar dan Amanda.

Sekarang, di kantin mereka semua sedang mengintrogasi Edgar dan Amanda. Bahkan makanan yang tadinya mereka pesan tidak di hiraukan.

Target introgasi : Edgar dan Amanda.

"Ya gitu lo tau kan Dara anak pemilik kos-kos an, dia tuh minta main sama Amanda. Tadi nya gue pengen nolak karna ya masa gue ngajak mantan ketemu, itu bukan gaya gue banget. Tapi tu ibu-ibu malah ngamuk ke gue terus suruh dateng in Amanda. Ya dari pada gue di usir dari kosan, mending minta Amanda buat main sebentar." Jelas Edgar membuat semua nya mengangguk-angguk.

"Terus kenapa harus di kamer?"

"Gue gak main di kamer, kita cuman di ruang tunggu lantai bawah. Itu powerbank Amanda bisa di kamer gue karna harus di ces, terus Amanda jadi lupa deh ngambil powerbank nya karna ada bocil rusuh."

"Terus tadi kok lo ngomong nya aku kamu sama Amanda?" Tanya Theresa. "Sebenernya ki-kita udah balikan."

"HAHHH?!!" Teriak semua orang. Ini sungguh kabar yang mengejutkan.

Mereka memang sering memikirkan sepertinya Amanda dan Edgar akan balikan. Tapi tidak untuk menjadi kenyataan.

Baiklah-baiklah kaget nya sudah cukup, mempertanyakan kejelasan lebih penting sekarang.

"Jadi bener kan kata gue, lo balikan! Halah gak ngaku lo!" Kata Theresa dengan wajah sinis pada Amanda. "Apaansi gue gak balikan anjir.." Ucap perempuan itu.

Ia kemudian menatap Edgar. "Apaansi lo gar, ngomong nya ngasal banget!"

"Oh ternyata cuman halu." Kata Gavin sambil mengangguk-angguk membuat Edgar melebarkan mata nya, ia menatap perempuan di samping.

Amanda.

"Yaelah, kan kemarin gue udah ngajak lo balikan."

"Ya emang gue udah bilang mau? Enggak kan!" Ucap nya dengan judes.

Semua orang tampak menahan tawa nya. Jika dipikir-pikir, Edgar kasihan juga. Ditolak, ditolak lagi, ditolak terus.

"Kasian amat lo, santai brother masih banyak cewek si luar sana. Tenang-tenang, nanti gue cariin." Kata Gavin sambil merangkul bahu Edgar.

"Ih lo gak boleh gitu, tuh liat Edgar sedih. Parah lo, ampe pengen nangis begitu." Ucap Altha memojokkan sahabatnya.

"Tau lo sahabat gue udah berkaca-kaca begini." Kata Aksa yang ikut memojokkan juga.

"Tau lo!"

"Eh-eh masa nangis si, kan gue cuman bilang belum jawab!" Ucap Amanda yang menjadi panik saat melihat Edgar menundukan kepala nya.

"Jadi lo mau balikan sama Edgar?" Tanya Bara pada Amanda. "H-hah? Ga-ga gitu juga, kan gue belum tau." Balas Amanda yang tiba-tiba menjadi gugup.

"Tapi masih ada pertimbangan nih, berarti ada kemungkinan lo balikan sama Edgar?" Tanya Theresa. "I-iya kali mana tau g-"

Edgar mendongak cepat. "Tuh kan lo masih suka sama gue! Udah lah ayo balikan!"

"CIEEEEEE!!"

"Apaansi lo! Kan gue masih gak tau!"

"Ya kalo masih gak tau kan berarti ada 50% balikan sama 50% nolak." Ucap Edgar. "Y-ya gak tau, udah deh gak usah bahas ini!" Kata Amanda sambil memalingkan wajahnya.

Perempuan itu salah tingkah, bahkan kedua pipi nya sudah berwarna merah muda.

"Jadi kenapa bisa ke hamil?" Tanya Reyhan pada teman-temannya.

LAST MISSION Where stories live. Discover now