Part 33

33 3 0
                                    

"Kuharap tidak ada yang menentang hubungan kita ini, sungguh aku sudah sangat bahagia"

***

Hufff, Dave menghembuskan nafas gusar, ia benar-benar gugup. Padahal ia sudah berlatih berulang kali tetapi tetap saja ia masih gugup.

Sambil terus berlatih, ia dibantu Samuel untuk lebih meyakinkan.

"Eh Dave lo belok ya?" tanya Ellena sekenanya ketika melihat pemandangan yang mengejutkan. Dave berlutut dengan bunga di hadapan Samuel.

"Yaelah El, Alletha aja udah segalanya yakali gue berpaling, apalagi berpalingnya sama dia" ujar Dave.

"Perkataanmu membuat hati hamba sakit yang mulia raja" gumam Samuel berlagak tersakiti. Dave hanya menatapnya sesaat lalu mengalihkan pandangannya. Rasanya ia akan gila bila melihat Samuel lama-lama.

"Lagian lo ngapain sih"

"Grogi gue El"

"Udah lo percaya aja"

"Oke"

"Semangat Dave" Ellena memeluk Dave sambil menepuk-nepuk pundaknya memberi kekuatan untuk mengusir rasa gugupnya.

***

Sekarang tibalah mereka di sebuah restoran yang nuansanya mengingatkan siapa saja akan suatu negara yang luar biasa indah, itu adalah Indonesia. Dan menurut yang The Dalsahiel tau, restoran ini yang punya ialah orang Indonesia maka tak heran dengan nuansa di dalamnya.

Saat masuk ke dalam restoran yang Alletha pikirkan ialah kosong melompong, bukan perabotannya tapi orangnya. Tidak mungkin restoran terpopuler dan terlaris di kota itu mendadak sepi pikirnya.

"Tempatnya udah aku booking" ujar Dave seakan tau di dalam pikiran Alletha.

"Dinner aja pake dibooking" gumam Alletha. Dave tersenyum menanggapi perkataannya.  

"Jadi Ta, aku mau nyanyi sebuah lagu nih buat kamu" gumam Dave.

"Ha?" Alletha tak tau menau mengenai hal ini. Yang ia tau mereka hanya dinner bersama merayakan ulang tahunnya yang ke-20.

"Aku harap kamu suka dan bahagia" ujar Dave lalu menarik Alletha ke panggung bersamanya, Ellena, Samuel dan Hiskia pun menyusul. Rencananya merekalah yang akan mengiringi.

Di restoran tersebut terdapat sebuah panggung kecil yang biasanya diisi oleh sepasang kekasih yang melangsungkan lamaran, ada yang menembak pacarnya dan lain sebagainya. Tak jarang restoran ini dijadikan tempat untuk memulai suatu hubungan, hingga disebut tempat mengemukakan perasaan.

Dave manarik napas, lalu musik mulai berdentum mengiringi lagu yang ia bawa.

Dengarkanlah, wanita pujaanku
Malam ini akan kusampaikan
Hasrat suci kepadamu, dewiku
Dengarkanlah kesungguhan ini

(Dave menggenggam tangan Alletha lalu menciumnya)

Aku ingin mempersuntingmu
'Tuk yang pertama dan terakhir

(Dave meletakkan tangan Alletha di dadanya)

Jangan kau tolak dan buat 'ku hancur
'Ku tak akan mengulang 'tuk meminta
Satu keyakinan hatiku ini
Akulah yang terbaik untukmu

Dengarkanlah, wanita impianku
Malam ini akan kusampaikan
Janji suci, satu untuk selamanya
Dengarkanlah kesungguhan ini

Blue Moon with The Dalsahiel (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang