Eighteen

500 64 33
                                    

"Seorang perempuan."

"Huh?" tanya mereka bersamaan.

Gadis itu sedang mencoba membuka pintu, namun masih kutahan. Tak lama kemudian, Dowoon mendekat dan mencoba melihat ke luar.

"Oh!" serunya, membuatku langsung menoleh ke arahnya.

"Itu Cindy!"

Cindy? Maksudnya synthesizer Wonpil oppa? Apakah ia bisa berubah menjadi manusia? Tidak masuk akal.

"Pacar Wonpil hyung," jelasnya lagi. Membuatku semakin percaya kalau aku ini salah dengar.

"Wonpil oppa punya pacar?" tanyaku tak percaya, lantas menoleh ke arah yang lain dan tampaknya mereka tak terkejut sama sekali.

"Oh, itu Wonpil hyung! Kita harus siap-siap, matikan lampunya!" Dowoon berlari ke belakang dan bersiap di posisinya.

Sementara aku yang masih bingung hanya mundur perlahan, membiarkan pintu terbuka dan kepala Wonpil oppa menyembul dari sana.

"Apa ini? Kenapa semuanya gelap?" tanyanya. Didukung hari yang mulai malam di luar sana.

Ia meraba saklar lampu di dinding dekatku yang mencoba diam dan menahan napas agar tak ketahuan. Tak lama kemudian, lampu menyala dan lagu ucapan selamat ulang tahun mengalun dari mulut para member. Wonpil oppa tampak terkejut kemudian menghela napas saat kue ulang tahun yang dipegang Sungjin oppa menuju ke arahnya.

"Kalian," gumamnya sambil tersenyum lebar.

"Ayo buat permintaan!" ujar Brian oppa.

Wonpil oppa mengangguk dan menautkan kedua tangannya, lalu memejamkan mata sejenak. Setelah itu, ia langsung meniup lilin di depannya.

"Kalian semua, terima kasih."

"Selamat ulang tahun!" teriak Dowoon sambil meletuskan party popper, membiarkan lembaran confetti berhamburan ke sana kemari.

"Halo, semuanya," sapa gadis yang sedari tadi berdiri di belakang Wonpil oppa sambil membungkuk.

"Kalian masih inget Cindy, kan?" tanya Wonpil oppa, dijawab anggukan dan lambaian tangan teman-temannya. Ia beralih menoleh ke arahku. "Ah, iya, Cindy ini Jieun, adiknya Jaehyung hyung."

"Halo," sapaku.

Cindy balas tersenyum dan membungkuk. Ia gadis yang manis.

"Kita makan dulu, aku udah mulai lapar," ajak Sungjin oppa. Sudah kuduga ia akan segera lapar.

"Uwaaah, daebak!" seru Wonpil oppa saat melangkah menuju meja makan yang sudah terhidang beberapa makanan. "Kalian masak sup rumput laut? Sejak kapan?"

"Hyung pergi dari siang, jadi kami di sini nyiapin semuanya," jawab Dowoon.

"Iya, aku jemput Cindy tadi."

Kali ini kami semua duduk mengitari meja makan dan siap menyantap makanan. Aku membantu Sungjin oppa untuk membagikan nasi dan mangkuk sup untuk semua orang.

"Oppa, udah lama pacaran?" tanyaku.

"Hmm ... setahun?"

"Serius?" Aku meraih kursi dan duduk sambil memasang wajah tak percaya.

Selama ini ia tak terdengar berkencan atau semacamnya. Wajar saja aku sangat terkejut saat mengetahui Wonpil oppa memiliki seorang kekasih.

"Hey, Dowoon-ah! Jangan-jangan kamu juga punya pacar?" Aku berbisik dan menyenggol sikut Dowoon yang duduk di sampingku.

"Aku? Oh, iya, dong!"

"Punya? Siapa namanya?"

"Drum."

WYLS | Park SungjinWhere stories live. Discover now