Eight

541 76 9
                                    

[Hyunjin mengajakku ketemu, apa yang harus kusiapkan?]

Aku mendengkus. Kira-kira untuk apa wanita itu mengajak Sungjin oppa bertemu? Apakah ia sudah mulai menyukai Sungjin oppa? Ugh, harusnya aku senang, tapi entah mengapa perasaanku menjadi tidak enak.

[Dress well, hair too] balasku.

Lama ia tak mengirim pesan, mungkin sedang bersiap dan merapikan rambutnya. Aku berbaring lantas berguling ke kanan dan kiri, mencoba mengusir rasa bosan menunggu sebuah balasan.

Ponselku kembali bergetar dan mengunduh sebuah gambar. Heol, ia menunjukkannya padaku?

 Heol, ia menunjukkannya padaku?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


[Gimana?] tanyanya.

Aku memandang potretnya cukup lama. Ia benar-benar bersiap dan ... terlihat sangat manis. Mataku bahkan lupa caranya berkedip. Ah, tampaknya aku terlalu berlebihan.

[Haksaeng! Gimana? Bagus nggak? Nanti aku telat berangkat]

[Bagus, bagus. Good luck]

Aku menyimpan ponsel dan memandang langit-langit kosong. Ia pasti sangat senang saat ini. Mereka akan bertemu lalu menghabiskan waktu bersama. Wanita itu akan bersikap manis padanya lalu ....

Tanganku kembali menyambar ponsel dan mengetikkan sesuatu.

[Di mana kalian ketemu?]

Selagi menunggu balasan, aku segera bersiap mengenakan hoodie dan kacamata hitam sebagai penyamaran. Bagaimana pun, aku harus melihat perkembangan mereka secara langsung. Tak lama, muncul balasan alamat sebuah tempat. Segera bergegas dan membuka pintu kamar, tiba-tiba saja sosok Jae oppa terlihat sedang berdiri di sana.

"Hungry!" ucapnya dengan rambut acak-acakan. Ia pasti baru bangun tidur.

"I have to go, just order some!" Aku menelusup ke celah-celah di samping kanannya.

"I can't wait."

Tiba-tiba aku merasa tercekik saat penutup kepala hoodie-ku ditarik dari belakang. Shit!

"Lepasin, elah! Aku hampir mati!"

"Hungry!"

"Iya, iya!"

Jae oppa melepaskan tangannya dan membuatku bisa bernapas lega. Aku berjalan ke dapur dan menyiapkan makanan yang sederhana dengan cepat. Aku tak boleh menyia-nyiakan waktu dan melewatkan satu hal pun dari pertemuan Sungjin oppa hari ini.

"Done! Bye!" ujarku sambil kembali memakai kacamata hitam dan menghidangkan makanan di atas meja makan.

"I can't find my black socks," ujar Jae oppa saat aku baru saja melangkah pergi.

Ugh! Bisakah satu hari saja, ia tidak menyebalkan?

"Nanti kucari," jawabku sambil berbalik dan tersenyum ke arahnya.

WYLS | Park SungjinWhere stories live. Discover now