Tuhan... aku lelah
masa kecilku porak-poranda
mainan kayuku jadi abu
kawanku tanda tanya dimana
rumahku luluh lantak berbaur tanah basah
orang tuaku direbut paksa bersama kenanganTuhan... aku kesepian
masa apiku suram
kawanku langit dan pertiwi
hutan rumahku tidak kukenali lagi
mereka enggan berbaik hati
ditelanjangi aku lalu diarak
dipermainkan sesuka hati
dilepaskan diusir dilupakanTuhan... aku kecewa
mereka sungguh aniaya
hati beku
nurani abu
naluri buntuTuhan... aku bertanya
aku ingin bahagia
beri kebahagiaan padaku
kembalikan ayah ibukuTuhan... mengapa kau hukum aku?
YOU ARE READING
Mata Pena
PoetryKumpulan puisi Candraekamatra Di tulis sejak awal 2017 sampai pertengahan 2020