Nadamu mengalun dalam lirik perindu
menusukkan senyap agar tidak ada yang tahu
menyisipkan lagu di antara bait rumit
dari terciptanya roda memutar yang berderitAku tidak tahu siapa yang menungguku
atau siapa yang menyusupkan namaku dalam doanya
dan sebuah langkah terberat diisi beban
dari setiap jejak namakuAku tidak tahu bagaimana mengusahakannya
mataku lelah terpejam sebab diusahakan segalanya
fragmen tentang kisah kaca yang semula retak
namun menyusun kembaliPerlahan aku tahu
setelah nadamu begitu memabukkanku
yang nyata dalam fragmen itu bukan dirimu
namun sajakku dari pernyataanmu
bahwa rasamu bukan abu
atau tongkat penegak agar tidak terjatuh:-:
Saya sedang stress.
Huuh...
31-03-2018
YOU ARE READING
Mata Pena
诗歌Kumpulan puisi Candraekamatra Di tulis sejak awal 2017 sampai pertengahan 2020