Rinai hujan berjatuhan membasahi pertiwi
Bersama laju kelabu ke arah sana
Membawa mereka pada satu tempat
Jadi satu
dalam tujuanSeperti pagi ini
Ia kembali dalam waktu lama
Mengalir ke jalan-jalan berbatu
Menjatuhkan diri pada ceruk memanjang
beradu
pada satu tempat yang sama
seperti hari-hari laluTetasan itu seperti tangis
Bentuk cita dari hati teriris
Pekik jeritnya berupa gelegar
Marahnya berupa kilat menukikIa masih melaju
Membawa rintihnya
Mengalir
dan berakhir
MatiTetapi ia masih meninggalkan
Berukir cadas pada batuan
Tak terasaSetidaknya ia pun masih terkenang
...
Trenggalek, 9 November 2017 : 14.32
Azizah Nurul Azmy
YOU ARE READING
Mata Pena
PoetryKumpulan puisi Candraekamatra Di tulis sejak awal 2017 sampai pertengahan 2020