Penaku larut dalam intuisi
Sedang nalarku sibuk berdiskusi
Mata merintik dalam menangisi
Sedang memori mengingat memanisiAku mendongak pada titik bintang
Berdoa jikalau kau tercentang
Berteman sunyi aku melantang
Semoga kau tak pernah hilangGempuran godam dalam cabuh
Meninggalkan lara yang tak pernah sembuh
Tutur kata berakit butuh
Tetaplah itu tak ampuhKata orang berucap maaf itu mudah
Aku menunggu sampai kau lengah
Sampai kapanpun itu tak pernah
Mungkin bilaku menjauh melangkahBelenggu keresahan mulai luruh
Berlanjut kelapangan menyeluruh
Terimakasih atas telinga yang utuh
Dan bahu yang ada saat butuh...
Trenggalek, 17 November 2017 : 17.06
Azizah Nurul Azmy
KAMU SEDANG MEMBACA
Mata Pena
PoetryKumpulan puisi Candraekamatra Di tulis sejak awal 2017 sampai pertengahan 2020