Menungguku dalam bentuk jingga
Mengingatkanku tentang jiwa
Kelopak yang terpejam bagai daun
yang berjatuhan kala angin berembus
Meruntuhkannya dalam beku dan bisuSayang
Ia menunjuk rinduku
membawanya jauh dari kerlingan ini
yang senantiasa merayu dalam pesona
Semakin jauh
mengecil bagai titik dari jarum
Seakan tak cukup
sang titik bersembunyi dalam tutupan jeramiMetafora namanya
Mengambil kuasa rinduku dalam dekapannya
Bersama jingga sang penguasa langit senja
menggugurkan namanya
menyusupkan hawanya dalam gumpal putih
mendepak kasar tangan yang ringkihAh, rinduku
Malu belumlah sebelumnya
bermuka dua bersisihan menatapmu
Sayang aku tak lagi mampu
kau tak bersanding lagi di sisikuRinduku
Bila kau melihatku kali ini
Aku katakan 'aku mencintaimu':-:
Saya udah habis dua gorengan.
Mau nambah tapi udah habis.
Oke.
Trenggalek, 28 Januari 2018 : 19.06
Azizah Nurul Azmy
أنت تقرأ
Mata Pena
الشعرKumpulan puisi Candraekamatra Di tulis sejak awal 2017 sampai pertengahan 2020