35

200 21 1
                                    


"Jung..Jungkook!?" Lantas kelimanya membola mendapati pribadi Jeon itu di ambang pintu.

Bukan hanya kelimanya yang membola, bahkan Jungkook juga ikut membola mendapati apartement yang tergolong ramai itu. Tidak ada yang menyangka kedatangan satu sama lain disana. Kebetulan macam apa itu?

"Itu bukannya namja yang sering kau ngomongin ke Eomma Je? yang katanya orang paling ganteng yang pernah kau lihat?"

Jelas saja pernyataan yang baru saja keluar dari mulut nyonya Jungsoon membuat Jein tersipu malu.  Seraya memalingkan wajah dari pria Jeon yang tengah berdiri di ambang pintu, lantaran kejujuran ibunya selalu sukses membuat Jein menutup muka. Siapa yang tidak malu, ketika masa lalu seolah diumbar di depan kekasih. Bahkan Jungkook tersenyum simpul mendengarnya, bersamaan membungkukan badan sopan ketika menyadari wanita paruh baya itu adalah Ibu Jein.

"Anyoengasseo eommanim.. Jonnuen, Jungkook ib mida" Ucapnya memperkenalkan diri diiringi sederet gigi kelinci andalan, pun lesung manis dikedua sisi pipi.

Benar-benar tidak ada yang menyangka Jungkook akan hadir diantara mereka, lantas menyuruh masuk Pria Jeon itu, pun duduk setelahnya. Lantaran terlalu gugup, sampai-sampai Jungkook tiada hentinya meremat celana panjang hitamnya itu. Rencananya hanya satu, memberi kejutan untuk Jein dengan datang tanpa diundang. Namun, sepertinya Ia tidak hanya memberi kejutan pada Jein, melainkan keempat orang lainnya juga sukses terkejut.

"Kalian duduk dulu, Kami akan masakan makanan. Untung kami bawa bahan makanan cukup banyak" Ucap Chan Ae diiringi anggukan kecil dari Jungsoon membawa keduanya bermasak ria di dapur kecil apartement itu.

Lantas keempat pasang pria pun wanita yang tengah menunggu di dapur saling bertukar pandang bingung, pun menelisik. "Jadi, Kalian sudah resmi menjadi sepasang kekasih?" Telisik Jein pada sepasang pribadi Kim itu.

Dan tentu saja pertanyaan Jein barusan sukses membuat Jungkook membola mendengarnya, lantaran Jin tidak pernah bercerita padanya akan menjadikan Yara kekasih. Mungkin Jungkook sering sekali dua kali menerka, namun sebanyak itu juga Jin mengalihkan pembicaraan.

Lantas Jin menggaruk tengkuk ragu, pun menatap lantai, menghindari tatap mata dengan kedua Pribadi Jeon didepannya itu. "Eoh, Kami sudah menjadi sepasang kekasih" Ucap Jin setelahnya, seraya menatap Yara yang sudah gugup setengah mati disana.

"Kalian juga kan?" Tanya Yara pun sedikit mengalihkan pembicaraan, guna mengubur rasa gugup dalam-dalam.

"Tidak"

"Iya"

Lantas kedua pribadi Jeon itu bertukar pandang sejenak, setelah sebuah kata bertolak belakang mengudara. Bukankah Jungkook pernah bilang? Ia bahkan tidak peduli jika seluruh dunia tau jika Ia berpacaran dengan Jein, namun tentu hal itu menjadi masalah besar bagi Jein jika saja semua orang tau. Lantaran, Jungkook bukan hanya artis biasa yang dikenal satu negara, melainkan artis internasional yang dikenal seluruh dunia. Bukankah itu ancaman yang cukup untuk Jein? Lihat saja betapa banyak gadis yang mengaku menjadi kekasih Jungkook akan menyerangnya suatu saat?

"Ahh.. Baiklah, kuanggap kalian benar-benar menjalin hubungan" Ucap Yara, pun mengangguk penuh kemenangan disana.

"Jungkook, Kau?" Tanya Jin ragu pada pribadi Jeon disana, seraya menatap Jungkook bingung bukan main.

Bersamaan menjingkatkan bahu enteng, pun merangkul Jein setelahnya. "Memangnya kenapa? Kekasihku cantik kok," Terbukti Jein cukup tersipu dengan apa yang baru saja Pria Jeon itu ucapkan, lantas memalingkan wajah, menutupi semburat merah yang mulai memaparkan sirnanya disana.

3 TIMES || KSJ ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang