27

233 23 1
                                    




Jin menaikan sebelah alis bingung bukan main ketika netranya menangkap Jein bersama Jimin masuk ke dalam tanpa ada Yara disana. Jika saja akalnya tidak salah ingat, bukankah Jein dan Yara itu satu paket? Lantaran kemana-mana seperti dilumuri lem tikus. Menempel berdua macam sepasang kekasih. Terlebih jika orang tidak mengenal mereka, bisa-bisa berpikir bahwa mereka adalah adik dan kakak. Atau lebih parahnya lagi orang bisa saja berpikir Jein dan Yara adalah sepasang lesbie.

"Yara dimana?" tanya Jin saat Jein baru saja menapakan kaki di ruang persegi itu.

"Masih di toilet" Jawab Jein mengundang anggukan mengerti dari Jin.

Tetapi, jika Jin sedikit salah fokus sedikit bukan hal yang perlu dipermasalahkan bukan? lantaran rasanya Jin ingin tertawa berbahak bahak sekarang. Tepat ketika Ia berdiri, maniknya serasa mendapati kedua manusia kerdil baru saja masuk ke dalam ruang persegi ini.

"Hyung, kenapa Kau senyum-senyum sendiri?" tanya Jimin heran

"Kau pendek sekali Jimin-ah, lalu sebelah Kau juga lebih pendek darimu. Aku merasa menjadi raksasa disini" Ucap Jin menjelaskan pun tawanya lepas sedetik kemudian.

"Kau cocok sekali dengan Jimin, Jein-ah" Lanjutnya membuat Jimin hanya tersenyum manis lantaran malu bercampur kesal karena baru saja dihujat oleh hyung tertuanya itu.

Serta merta Jungkook yang mendengar nama Jein disebut oleh Jin lantas keluar dari ruang ganti pun menatap tajam pribadi Park yang berada di sebelahnya. Tentu saja Jungkook tidak tinggal diam melainkan menarik lengan Jein cergas menjauh dari Jimin.

"Jimin-ssi, Kau belum mengganti pakaian kan. Pergilah ganti pakaian mu. Bau keringatmu menusuk" Ucap Jungkook dengan iris menatap tajam Jimin yang terdiam disana.

"Eoh.. Arraseo"

-

-

-

"YOONGI OPPA!" Teriak salah seorang Yeoja yang tengah melintas Lantas membuat pemilik nama terkejut bukan main.

Cepat-cepat Yoongi menarik pergelangan tangan Yara ke dalam gudang di sekitar sana yang bisa terbilang hanya dapat menampung kapasitas untuk dua orang, dan itu pun sedikit berdesakan. Lantas, bisa dibayangkan tidak posisi mereka sekarang? Seolah Yoongi benar-benar sukses memangkas jarak yang ada diantara mereka. Tentu, Yara tersontak ketika lengan kekar Yoongi menarik dirinya kedalam ruang tidak berpintu, remang-remang, pun kecil ini. Terlalu mendadak pikirnya.

"Ka-Kau kena-" Baru saja Yara membuka suara lantaran jemari kekar Yoongi sudah lebih dulu menutup seluruh mulut Yara.

"Diam" Bisik Yoongi kecil teramat kecil membuat Yara lantas mengangguk ragu seakan paham dengan situasi yang ada.

Baiklah. Bagi yang bertanya bagaimana posisi mereka sekarang, tepat di belakang Yoongi pun Yara adalah sebuah dinding besar hanya saja jarak sela antara satu dinding ke dinding yang lain itu cukup untuk dua orang didalamnya. Dan Lihatlah sekarang, Yoongi pun Yara tengah berhadapan di dalam ruang minim itu. Pasalnya, lengan kanan Yoongi berada di sisi kiri kepala Yara guna merenggangkan jarak yang ada.

"YOONGI-OPPAA WHERE ARE YOU?"

Lantaran Yoongi sedikit bergetar mendengarnya. Tentu Yara yang melihatnya mengerutkan kening bingung bukan main. Sebenarnya apa yang terjadi? ketika awal Yoongi tiba-tiba menariknya hingga berdempetan seperti ini, lalu tubuhnya mendadak mengeluarkan getaran yang membuat Yara semakin bingung olehnya.

"Kau tidak apa-apa?" Tanya Yara bersamaan mendongakan kepalanya menatap wajah panik Yoongi lekat

Menyadari Yoongi tidak menjawab melainkan semakin menundukan kepalanya berusaha untuk tidak kontak mata dengan gadis dihadapannya itu, lantas Yara mengulurkan tangannya mengambil lengan putih Yoongi yang tengah menganggur pun mengepal disana. Mengusapnya perlahan pun lembut laksana Induk kucing yang tengah menenangkan anak tersayangnya.

3 TIMES || KSJ ✅Where stories live. Discover now