Hukuman ?

163 15 4
                                    


Hati-hati typo dimana-mana :v

Mohon bersabar jika anda melibat typo 

Happy reading guyssss :))))))))


Shara POV

Okay anggap saja aku memang nakal atau bandel? Atau keduanya? Aku tidak tau seseorang melihatku seperti apa. Tapi ya, aku melakukan semua ini karena aku tidak mau masa putih abu-abuku flat seperti papan tripleks.

Contohnya seperti sekarang dengan tidak ada rasa bersalahnya aku malah menolak hukuman yang diberikan oleh ketua osis sialan itu. Dia menyuruhku untuk menyikutinya ke ruang osis. Tapi karena keberuntungan ada dipihakku, cowok itu dipanggil untuk menghadap ke ruang guru.

Sekarang aku berada di kantin dengan teh panas yang sedang aku seruput. Bodo amat jika ada murid atau guru yang memergoki ku. Jika kembali ke kelas pun itu rasanya mustahil karena sudah pasti aku bakalan di hukum dan tidak boleh mengikuti pelajaran.

Andai ini di sekolah lama sudah pasti tidak ada yang akan berani untuk memarahinya. Walaupun dia telat para guru pasti akan mengizinkannya masuk dan satpam yang ada di sekolahku yang lama jauh lebih baik daripada disini, disana aku tidak harus memikirkan ide-ide untuk masuk ke sekolah walaupun aku terlambat.

"Oh iya.... Gue lupa soal Abang gue. Gimana nasibnya ya?" aku berbicara sendirian memikirkan nasib Bagas yang entah bagaimana sekarang.

Aku mengeluarkan ponsel dari dalam tasku.

"What!!!"

"Kok ponsel gue gak ada?" aku memeriksa seluruh isi tasku tapi hasilnya nihil, aku juga memerisa saku rok ku tapi tidak ada juga.

"Pasti gara-gara gue buru-buru nih, jadinya gue lupa bawa ponsel." Aku membenamkan wajahku pada tangan yang aku taruh di atas meja.

"Semenjak gue pindah ke sekolah ini kenapa nasib gue jadi sial banget ya. Selalu aja ada masalah." Gumam ku sendirian.

Di kantin tidak ada orang selain aku dan penjual yang ada disini. Aku kembali membenamkan wajahku tapi saat itu juga aku terkesiap karena seseorang dengan seenaknya duduk di sampingku .

"Looooooooo ngapain disini?" tanyaku saat aku melihat siapa dalang yang dengan beraninya menyusik niat tidur pagiku.

"Gueeeeee lagi nyari lo." Jawabnya dengan menirukan cara bicaraku tadi.

"Hah.... Maksud lo?"

Cowok itu berdecak sebal. "Nih ya, gue kasi tau sesuatu sama lo. Gara-gara lo pergi gue harus buang-buang tenaga buat nyari lo. Gue kan sudah bilang tadi lo jangan kemana-mana tunggu di ruang osis, jadi cewek kok bandel banget."

Aku mendelik sebal. "Yeeee habisnya sih lo pergi yaudah deh gue juga ikut pergi." Ucapku santai.

"Karena kelakuan lo ini gue harus menambah hukuman lo." Ucap cowok itu tanpa melihat ke arahku.

"Whatttt? Lo aja belum bilang hukuman yang pertama terus lo mau ngasi gue hukuman lagi? Mentang-mentang lo ketua osis jadi lo jangan seenaknya aja ya ngasi hukuman ke gue. Guru aja gak ada tuh yang kayak lo."

"Oh ya gue mau bilang sesuatu sama lo. Disini gak ada yang berani sama gue, jadi lo cewek gila lo harus jalani hukuman lo itu."

Cowok itu berdiri dari duduknya lalu berjalan pergi, sebelum itu dia mengatakan sesuatu yang membuatku meremas rambutku frustrasi. "Istirahat lo harus ke ruang osis. Kalau sampai lo gak dateng siap-siap gue bakalan nambah hukuman lo yang lebih berat lagi."

SHARA (TAMAT)Where stories live. Discover now