"Benarkah? Setahu ku dulu Jennie tidak mempunyai teman, ada sih satu dia sering memanggilnya Kookie kalau tidak salah" ucap lisa seraya mengingat kembali masa kecilnya.

"Ya itu aku dia memang suka memanggilku Kookie, ngomong2 sudah berapa lama kamu tidak bertemu Jennie?" Tanya Jungkook sekedar basa basi untuk lebih dekat.

"Em.. mungkin sudah hampir 10 tahun sejak aku memutuskan untuk pindah ke Thailand" jawab Lisa yang membuat Jungkook terkejut.

"Woah benarkah? Lama sekali kalian tidak bertemu yah" ucap Jungkook.

"Ya begitulah, aku memutuskan untuk kembali ke Korea karena ingin bertemu dia dan orang tuanya. Tapi sayangnya takdir berkata lain" ujar Lisa sedih seraya melirik Jennie dengan tatapan sendu.

"Tapi aku harus bisa menjadi penyemangatnya, karena dia sudah ku anggap seperti saudaraku sendiri" sambungnya lagi dengan senyum getirnya.

Tanpa Lisa dan Jungkook sadari ternyata Jennie sudah sadar dari pingsannya, dia mendengar semuanya dan seketika ia tersadar tentang orang tuanya.

"Jungkook!" Teriak Jennie seraya menangis  setelah menyadari semuanya.

"Jennie kau sudah bangun" ujar Jungkook langsung memeluk tubuh Jennie yang sudah bergetar kerena menangis. "Tenanglah" sambungnya.

"Eomma dan Appa? Katakan padaku Kook kalau semua ini adalah mimpi. Iya mimpikan? Benarkan? Hikss.." ujar Jennie seraya menangis histeris.

"Jen, kau baru saja tersadar sebaiknya tenangkan dulu dirimu" ucap dokter Lisa lembut dengan tatapan sendunya.

"Li..lisa kau kah itu? Hikss.." ucap Jennie sesegukan seraya melepaskan pelukan Jungkook tadi.

"Iya ini aku, sahabat kecilmu" ucap Lisa lembut seraya memeluk tubuh rapuh Jennie. Ia mengusap2 punggung Jennie agar lebih tenang, Lisa juga sudah tak kuasa menahan air matanya saat melihat sahabatnya seperti ini.

"Hikss.. Lisa, eomma appa dia su---" ucap Jennie terjeda.

"Suttt, aku sudah tau Jen. Kau yang kuat yah, aku tau kau sangat menyayangi mereka. Maka dari itu ikhlaskan lah mereka agar mereka pergi dengan tenang" sungguh sangat berat bagi Lisa berbicara seperti ini, sebenarnya iya juga tak terima mengingat orang tua Jennie sudah sepeti orang tuanya sendiri.

Jennie mengangguk walau masih sesegukkan "aku mohon Lis, aku ingin bertemu eomma lagi sekarang. Bisa kan?" Ujar Jennie seraya menghapus kasar air matanya.

Lisa hanya mengangguk mengiyakan, Jungkook yang melihat Jennie seperti itu hanya bisa menatap dengan tatapan sedihnya.

.
.
.

.

Suasana di kediaman Kim Taehyung sudah di penuhi orang orang dengan setelan serba hitam. Taehyung yang meminta agar orang tuanya dan orang tua Jennie bisa berada di kediaman yang sama.

Hari ini merupakan hari terakhir bagi Jennie dan Taehyung untuk bisa menatap wajah orang tuanya sebelum semuanya menjadi abu. Sulit menerima kenyataan pahit ini, tapi bagaimana lagi takdir sudah berkehendak bukan.

Setiap manusia akhirnya pasti akan kembali kepada sang pencipta, jadi mau tidak mau Jennie dan Taehyung harus bisa menerima semuanya.

Penghormatan terakhir pun sudah di ucapkan oleh sebagian orang termasuk orang orang terdekat mereka. Jungkook dan Lisa yang selalu menguatkan Jennie. Sedangkan ada Jisoo yang selalu ada untuk Taehyung.

Rekan bisnis Taehyung pun datang untuk hanya sekedar memberi penghormatan terakhir. Seokjin yang selalu mengawasi Taehyung dan Jisoo yang semakin dekat. Ada Namjoon yang selalu memperhatikan Jennie dari jarak jauh, entahlah apa maksudnya.

Jennie yang melamun menatap sang ibu pun tanpa sadar jika seorang pria sudah berada tepat di sampingnya.

"Jen?" Panggil pria itu.

Jennie mendongakkan kepalanya dan ternyata orang itu adalah orang yang sudah berapa lama ini ia rindukan.

"Oppa.. oppa hikss.." ucap Jennie seraya memeluk tubuh oppanya dengan tangisan yang semakin pecah.

"Jangan menangis Jen, adiknya oppa tidak boleh menangis" ucap Yoongi seraya menepuk nepuk pelan punggung Jennie.

"Kenapa semuanya pergi meninggalkan aku oppa, eomma dan Appa meninggalkan kita" ujar Jennie sesegukan.

"Disini masih ada oppa yang akan selalu ada untuk kamu, oppa janji akan menjaga dan melindungi kamu selalu" ucap Yoongi yang juga tak bisa menahan air matanya untuk tidak keluar. Melihat adiknya seperti ini sangat membuat hatinya sakit, karena Jennie merupakan adik satu2nya yang ia punya.

Jennie hanya mengangguk, ia juga tak bisa berbicara banyak lagi.

"Ohya Jen dimana suamimu?" Tanya Yoongi yang memang belum tau siapa suami adiknya itu.

"Itu dia, namanya Kim Taehyung" tunjuk Jennie kearah Taehyung yang bersama Jisoo.

Yoongi melihat kearah orang yang di tunjuk Jennie tadi, dahinya mengernyit saat melihat Taehyung yang berada di pelukan Jisoo.

"Siapa perempuan itu? Apa dia saudara Taehyung?" Tanya Yoongi heran melihat kedekatan mereka.

"Kekasihnya" jawab Jennie datar.

"Apa maksudmu?" Bingung Yoongi.

"Tidak oppa aku hanya bercanda" jawab Jennie terkekeh tak lupa dengan senyum getirnya.

"Lupakan saja oppa hihi" lanjutnya lagi.

"Kau berhutang penjelasan padaku Jen, aku tau kau berbohong!" ucap Yoongi dengan nada dinginnya. Seketika Jennie hanya bisa diam tak berani menatap wajah Yoongi sekarang. Ia hanya bisa mengangguk kemudian pergi meninggalkan Yoongi di ruangan itu.





















Tiba - tiba ini otak buntu gatau kenapa😂

Cerita dan kalimat nya udah ga jelas ya maaf🙏

Maaf kalo ceritanya ga bagus, kalo ga suka yah mending gak usah baca😂

Mohon pengertiannya buat kalian ya baca tolong beri vote dong, biar semangat gitu buat ceritanya😂

Vote woyyy sama commentnya, kali ini aku maksa🤣🤣

Late Love (KTH)Место, где живут истории. Откройте их для себя