Another REASON LOVE - 3

658 49 12
                                    



Sema melingkarkan tangannya pada leher ibunya yang sedang duduk di teras belakang rumah. Dia melihat ada secangkir teh dan sepotong kue yang belum tersentuh.

"Aku pulang bu."

"Hm, selamat datang di rumah, sayang. Di antar Sehun?"

Sema mengengguk, "dia minta maaf tidak bisa mampir. Ada pekerjaan yang harus di selesaikan bersama ayah jadi dia kembali ke kantor setelah mengantarku."

Inha mengangguk mengerti.

"Mandilah, setelah itu kita makan malam. Ayahmu tidak akan pulang cepat."

"Tidak. Aku masih ingin memeluk ibu." Meski badannya di bawa menunduk demi memeluk ibunya, tapi Sema merasa nyaman.

"Kenapa manja seperti ini, hm? Sebulan lagi kau akan menjadi seorang istri."

"Ya, aku akan menjadi seorang istri ataupun nanti menjadi seorang ibu, aku tetap anak ibu kan?"

"Tentu, kau gadis kecilnya ibu. Aaah.. waktu berjalan cepat sekali."

"Aku juga merasakan seperti itu, bu."

"Kemari, duduk di samping ibu."

Sema mengikutinya, dia duduk di samping Inha yang langsung meraih tangannya untuk di genggam.

"Kau bahagia sayang?"

"Apa ibu juga bahagia?"

Inha tertawa kecil sebelum menjawabnya, "ibu tidak pernah sebahagia ini setelah menemukanmu."

"Bahkan sampai saat ini?"

"Iya. Bahkan ibu bertambah bahagia karna kau tumbuh menjadi wanita yang cantik, pintar, baik hati dan tidak pernah mengecewakan ibu dan ayah."

"Aku mana sanggup membuat ibu dan ayah kecewa."

"Tapi kami tidak menuntut kau selalu sempurna atau selalu patuh pada kami, Sema. Kami membebaskanmu memilih apapun menjadi pilihanmu. Termasuk soal Sehun."

Sema cepat-cepat menggeleng, "ibu dan ayah selalu memberikanku yang terbaik, aku percaya itu. Dan aku selalu mendapatkan bukti nyata."

"Termasuk Sehun?"

"Iya." Jawab Sema tanpa ragu.

"Ibu senang hubungan kalian mengalami kemajuan "

"Aku juga bu. Awalnya aku tidak tahu akan seperti apa kedepannya. Tapi Sehun merancangnya, memberikanku gambaran tentang kebahagiaan di masa depan. Dia juga menuntunku yang berjalan di belakang sampai akhirnya aku mampu berjalan sejajar di sampingnya."

"Ah, ibu lega sekali mendengarnya. Ibu khawatir kalian memaksakan diri karna tidak enak untuk menentang kami."

"Tidak bu, jangan berpikir seperti itu. Kami menerimanya karna kami mau."

"Iya, ibu mengerti."

Sema membawa tubuhnya untuk memeluk ibunya, "Terimakasih ya, bu. Sudah menemukanku, memberikan aku kasih sayang seorang ibu yang selalu aku dambakan, merawatku, menjagaku, selalu memenuhi kehidupanku dengan yang terbaik. Aku tidak tahu harus membalas seperti apa atas segala yang ibu dan ayah beri."

"Itu memang kewajiban ibu dan ayah sebagai orangtua, sayang. Cukup hidup bahagia maka itu cukup untuk ibu dan ayah."

Sema tidak bisa untuk tidak menangis di pelukan ibunya sore itu.









•AnotherREASONLOVE•










"Ada yang kau pikirkan?"

Reason Love (ff Sehun)Where stories live. Discover now