51 - Hurt

6.9K 377 31
                                    

Long chap 10k.
Alur mundur.

Happy reading!
______________________________________

Sema memandang punggung Sehun yang menjauh. Ia mendesah berat saat punggung kekar kesukaannya itu sudah menghilang dari pandangannya.

Dengan berat hati, ia melangkah pergi dari tempatnya. Tujuannya hari ini adalah menyelesaikan apa yang harus di selesaikan sebelum pergi. Ia harus berbesar hati untuk menjalani hari ini, akan banyak menguras hati dan tenaganya.

"Han Sema!" Pekik Minseok saat ia melihat Sema yang mendekat.

"Kau terlalu lama berpamitan pada kedua priamu. Ck, kita jadi tidak punya waktu banyak lagi." Omel Minsoek.

"Maafkan aku.." Gumam Sema dan beringsut memeluk tubuh Minsoek.

"Hahh~ hanya satu minggu mengapa sulit sekali rasanya meninggalkanmu sendirian Sem?" Minsoek membalas pekukan Sema dengan erat.

"Ayolah eoni.. Hanya satu minggu dan ini bukan yang pertama kalinya"

"Tapi biasanya salah satu dari kita ada yang menemanimu Sem. Sekarang tidak ada satupun, bahkan priamu juga pergi"

"Astaga.. Priaku punya nama eonni. Oh Sehun dan jika eonni lupa, ia teman sekolahmu dulu"

"Dan sekarang kau membelanya"

Sema terkekeh lalu melepaskan diri dari pelukan Minsoek.

"Lalu aku harus merengek dan meminta eonni atau oppa menemaniku di sini? Atau menahan Sehun agar tidak pergi? Ayolah.. Aku lebih menginginkan kehadiran calon keponakanku dan aku tidak setega itu membiarkan perusahaan haraboeji hancur" suara Sema terdengar bergetar.

"Hm.. Kau-"

"Lalu katakan padaku jika saat ini kau baik-baik saja" Potong Jongdae yang baru mengeluarkan suaranya sejak tadi.

Sema terdiam, air matanya sudah melesak kembali di dalam matanya. Oh sungguh, ia tidak bisa menyembunyikan apapun di hadapan Jongdae.

"A-aku..aku. Tidak"

Jongdae menghela nafas lalu memeluk Sema, "kau tetap adikku, Sema. Kau tetap bagian terpenting dalam hidupku, jangan lupakan itu. Jangan sembunyikan apapun lagi, aku mohon"

Sema menggeleng kecil. Air matanya masih bisa ia tahan. Sudah cukup ia membuat Jongdae dan Minseok kerepotan memikirkannya. Tapi tidak lagi untuk saat ini.

"Tapi tidak apa oppa. Ini proses pendewasaanku," Sema melepas pelukan Jongdae, "biar aku membiasakan diri. Bagaimanapun pasti akan ada hal seperti ini lagi kelak, bukan?"

Jongdae ingin menyangkal, bagaimanapun ia masih punya rasa khawatir yang besar untuk Sema. Tapi ia bisa melihat kesungguhan dalam ucapan Sema. Dan Jongdae membenarkan. Bagaimanapun, kelak, pasti dirinya maupun Sema akan mempunyai prioritas masing-masing.

"Ah.. Sudah waktunya kalian pergi. Ingat, aku tidak meminta oleh-oleh apapun selain calon keponakanku oke?"

"Kau pikir calon keponakanmu bisa kamu beli di tempat penjual oleh-oleh?" Cibir Minsoek.

Sema dan Jongdae hanya terkekeh. Mereka berpelukan sekali lagi.

"Berbahagialah untuk pernikahan kalian. Jangan khawatirkan aku lagi. Aku akan selalu baik-baik saja mulai saat ini" gumam Sema

"Kami pegang janjimu Sem"

Sema memberi senyumnya sebelum Minseok dan Jongdae berbalik meninggalkannya.

Reason Love (ff Sehun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang