Squel : A Perfect Family

9.2K 330 34
                                    



"WELLCOME HOME BABY SARANG!!"

Pekikan dari beberapa orang dewasa terdengar kencang saat pintu rumah terbuka. Hiasan balon huruf bertuliskan sesuai dengan yang mereka ucapkan menempel di dinding dengan balon-balon terbang berwarna merah muda lembut dan abu-abu muda, lalu di sekitarnya terdapat meja dengan hiasan bunga mawar bercampur baby breath beserta tumpukan kado yang di susun rapi mempercantik ruang tamu di rumah itu.

Dan bukan hanya kedua orangtua, tapi bayi cantik yang sedang dalam dekapan ibunya pun ikut terlonjak kaget dan menangis kencang mendengar pekikan itu. Hingga si ibu yang masih duduk di kursi roda itu harus mengayun-ayunkan dekapan tangannya agar bayi cantiknya berhenti menangis. Sedangkan para pelaku hanya bisa tersenyum meminta maaf pada sang ayah yang sedang memperlihatkan mata tajamnya.

"Ya ampun.. Maafkan kami karena terlalu bersemangat menyambut kedatangan keluarga baru kita" itu Seunghyun sambil berjalan mendekati Sema yang masih menenangan bayi yang ada dalam dekapannya.

"Tidak apa eomma. Sarang hanya terkejut." Sema menepuk-nepuk pelan pantat bayinya yang mulai mengurangi tangisannya.

"Ugh, baby Sarang.. Boleh aku menggendongnya Sem?" Minji sudah berada di samping Seunghyun meminta dengan nada memohon pada Sema tapi matanya menuju Sehun.

Karena daddy dari dua anak itu menjadi sangat overprotective sekali pada anak bungsunya. Lebih-lebih daripada saat Haowen dulu. Tapi kali ini, Sehun hanya terdiam. Membiarkan Sema yang memutuskan.

"Tentu saja, kau harus banyak-banyak mengasuh bayi, Minji. Kata orangtua dulu itu bisa memancingmu untuk cepat di karuniai keturunan." Ujar Sema mempersilahkan sambil memberi isyarat agar Minji sedikit menunduk.

"Benarkah? Tapi kau tahu, sejak dulu aku di kelilingi anak-anak, ingat profesiku kan?" Minji menganbil alih Sarang menjadi dalam dekapannya.

"Astaga, kenapa anak kalian begitu menggemaskan." Pekik tertahan Minji saat bayi mungil itu sedang mengerjap-ngerjapkan matanya lucu. Ia langsung berbalik dan menghampiri keluarganya yang lain.

Tidak banyak, hanya kedua orangtuanya, orangtua Sehun, kakeknya, Jungkook, Irene, dan tentu saja ada Haowen yang sedang mengajak bermain Tarra. Keluarga inti mereka meski suaminya sendiri absen hadir karena harus mengikuti rapat penting di perusahaannya.

"Sema, ingin eomma buatkan sesuatu untuk di makan?" Tawar Seunghyun yang masih berdiri di dekatnya.

"Tidak perlu eomma. Aku masih kenyang dengan sarapan di rumah sakit tadi."

"Baiklah, kalau begitu eomma bergabung dengan yang lain dahulu, kau tahu mereka sedikit tidak terkendali pada Sarang"

Sema hanya memberi anggukan mempersilahkan.

Sepeninggalan Seunghyun, Sema dapat merasakan tangan kekar melingkar di lehernya dan ia mendapatkan kecupan lembut di pipinya dari sang suami.

"Terimakasih sayang" Sehun bergumam dengan wajah yang berdekatan dengan wajah Sema.

"Semenjak aku melahirkan, kenapa kau jadi banyak mengucapkan terimakasih?"

Alih-alih menjawab, Sehun hanya merekatkan lingkaran tangannya dan kembali mencium pipi Sema.

Sema hanya bisa tersenyum dan mengusap lengan Sehun sambil kembali bertanya, "Kali ini untuk apa?"

"Untuk itu.." Sehun memajukan dagunya. Menunjuk pada keluarganya yang sedang bergerumul dengan Sarang yang menjadi pusatnya.

"Kehadiran Sarang?"

Sehun mengangguk.

"Sarang lahir karena kau juga Sehun. Jangan terus berterimakasih padaku, karena seharusnya akupun yang berterimakasih padamu."

Reason Love (ff Sehun)Where stories live. Discover now