part+ - The Scariest Part is Letting Go

7.7K 357 23
                                    

Haloo.. Ketemu lagi..

Ini part flashback waktu Sema masih hamil.

Happy reading !





Tok. Tok.

"Masuk."

"Tuan, nyonya Shim dari Shim group sudah datang."

Sehun menyimpan bolpoint yang sedari tadi ia pegang ke samping tumpukan beberapa kertas di mejanya.

"Suruh masuk."

Ravi mengangguk patuh lalu berjalan mundur. Sehun menegakkan tubuhnya di kursi kebesarannya, siap menyambut tamu penting yang untuk pertama kalinya ia jumpai.

Tidak membutuhkan waktu berapa menit karena dalam menit yang sama, seseorang dengan ketukan heels yang berirama masuk ke dalam ruangannya. Jika sebelumnya ia berprasangka bahwa yang mengunjunginya ini adalah seorang wanita matang, maka ia salah besar. Karena yang sedang berjalan menghampirinya adalah seorang wanita muda, memakai dress ketat hingga membentuk lekuk tubuhnya yang sempurna. Pinggang sempit, rambut panjang madu yang bergelombang menutupi bongkahan kebanggaan wanita yang tercetak jelas dengan sesak menyembul di belahan dada. Kaki jenjang itu terapit kain ketat yang membungkusnya tidak lebih dari setengah paha dan jangan lupakan heels harga diri wanita yang menghiasa kaki lentiknya. Sehun kembali mengangkat pengelihatannya untuk dapat bertemu pandang dengan pemilik tubuh yang sudah berdiri di depan mejanya. Bibir yang tidak bisa di bilang tipis ataupun tebal itu berhias lipstik merah tanpa ada kilatan, hidung mancung sempurna dan mata yang terhalang kacamata hitam.

"Maaf, di luar panas begitu menyengat. Aku tidak suka mataku terkena radiasi sinar berlebihan."

Suara itu mengalun merdu dengan gerakan tangan bercat kuku coklat muda melepas kaca mata hitamnya dan Sehun menemukan mata indah berbingkai eyeliner yang begitu rapih. Sehun menelaah sosok di hadapannya lagi dengan singkat namun lebih seksama. Jika di lihat dari keseluruhan, tampilan fisik itu bergitu sempurna dalam pahatan indah seorang perempuan namun jika pandangan terfokus pada wajah perempuan tersebut, Sehun harus menajamkan pengelihatannya untuk lebih memastikan.

Karena di balik make up sedikit berlebihan -menurutnya- itu, ia menemukan kesamaan yang bisa di bilang sampai taraf persis dengan sesosok wanita yang sudah menjadi mommy sempurna untuk jagoannya dan memberikannya seorang anak yang masih tumbuh di dalam rahimnya.

"Ehm.. Bolehkah saya duduk presdir Oh?"

Bahkan suaranya pun 95% sama persis.

Tersisa 5%, namun jika perempuan di hadapannya ini bisa memanggil namanya dengan begitu lembut dan menenangkan seperti sosok sang istri di rumah, maka ia tidak akan ragu untuk menambahkannya menjadi 110% untuk kadar kemiripan.

"Tentu saja. Silahkan duduk nyonya Shim."

Sepenggal kalimat berhasil keluar dari mulut berbasah liur berhasil Sehun keluarkan setelah memfokuskan kembali segala pikirannya tentang 'kemiripan'.

Wanita itu kembali bergerak untuk dapat duduk di depan meja Sehun. Dengan lekukan gerakan untuk mendapat celah antara meja dan kursi yang akan ia duduki, perempuan itu mendapati Sehun menelan ludah kasar.

Namun dalam hitungan detik, Sehun sudah kembali pada fokusnya dengan memanggil Ravi untuk menemaninya membicarakan bisnis yang akan berlangsung. Keduanya tidak suka berbasa-basi dan kedua penyuka keuntungan yang seimbang tanpa celah kerugian. Sehun seperti mendapatkan teman bisnis dengan bercermin. Semua pemikirannya begitu cocok, begitu sama dan begitu inti. Sehun menyukainya dan itu menambah nilai plus untuk perempuan di hadapannya.

Ravi berdehem dan itu membuat fokua Sehun pada wajah perempuan di hadapannya beralih.

"Nyonya Shim sudah menandatanginya dan tuan tinggal tanda tangan di sebelah sini." Ravi menunjukan letak yang harus Sehun bubuhi tandatangan berharganya dengan sopan.

Reason Love (ff Sehun)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora